Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Marwan Dasopang: Proporsi 62:38 Kurangi Beban Biaya Haji 2025

Laporan: CAREP-RM-2
Selasa, 07 Januari 2025 | 12:50 WIB
Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang dan Menag Nasaruddin Umar saat mengumumkan penurunan biaya haji 2025. [Foto: Dok DPR/RMN]
Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang dan Menag Nasaruddin Umar saat mengumumkan penurunan biaya haji 2025. [Foto: Dok DPR/RMN]

RAJAMEDIA.CO - Info Parlemen, Jakarta - Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2025 mengalami penurunan sekitar Rp 4 juta dibandingkan tahun sebelumnya. 

 

Penurunan ini, merupakan hasil dari efisiensi yang dilakukan oleh Pemerintah (Kemenag) dan DPR dalam sejumlah proses penyelenggaraan haji.


Pernyataan itu disampaikan Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang  dalam konferensi pers di Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/1).


Marwan menjelaskan, salah satu efisiensi tersebut adalah perubahan proporsi pembagian biaya antara jemaah (Bipih) dan nilai manfaat. Proporsi yang sebelumnya 60:40 diubah menjadi 62:38.


"Efisiensi ini mencakup berbagai aspek, termasuk pelayanan nilai manfaat. Proporsi ini kami sepakati agar beban jamaah lebih ringan," ungkap Marwan


Dari total BPIH 2025 sebesar Rp89.410.258,79, sebesar Rp55.431.750,78 atau 62 persen akan ditanggung oleh jemaah. Sisanya 38 persen akan dibiayai dari nilai manfaat dana haji. Penurunan ini juga mempertimbangkan keberlanjutan keuangan haji dan kualitas layanan.


Katering nusantara dan optimalisasi akomodasi


Marwan memastikan bahwa efisiensi tidak akan mengurangi kualitas layanan haji, terutama terkait akomodasi dan katering.


"Menu katering akan bercita rasa nusantara dengan bahan baku dan juru masak dari Indonesia. Ini untuk memberikan kenyamanan kepada jemaah selama di Tanah Suci," ujarnya.


Selain itu, jemaah haji tahun 2025 akan menjalani masa tinggal di Arab Saudi selama 41 hari, dengan 27 kali makan di Madinah dan 84 kali di Makkah, termasuk saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).


Komisi VIII DPR meminta Pemerintah segera mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) terkait BPIH 2025 agar persiapan dapat berjalan lancar.


"Menteri Agama harus segera berkoordinasi dengan Presiden, karena proses perhajian kita sudah berjalan," tegas Marwan.


Menteri Agama Nasaruddin Umar memberikan apresiasi atas kerja sama Komisi VIII dalam menetapkan BPIH 2025.


"Harapan Presiden Prabowo Subianto agar biaya haji lebih terjangkau telah terwujud. Pemerintah akan terus berupaya agar tidak hanya memberikan kabar baik di awal tahun, tetapi juga memastikan penyelenggaraan haji berjalan optimal di bulan Juni," ujar Nasaruddin.


Anggota BPKH, Amri Yusuf, optimistis penyesuaian proporsi 62:38 akan menjaga keberlanjutan dana haji. Ia memproyeksikan komposisi yang ideal adalah 70:30 pada tahun 2027.


"Hingga November 2024, dana kelolaan BPKH mencapai Rp170,23 triliun, dengan target nilai manfaat Rp11,51 triliun tahun ini," jelasnya.


Ketua Komnas Haji, Mustolih Siradj, menilai BPIH 2025 merupakan solusi moderat. Namun, ia mengingatkan agar penurunan biaya tidak mengurangi kualitas layanan.


"Janji pelayanan prima akan diuji pada puncak haji nanti. Masalah seperti keterlambatan penerbangan atau perubahan bandara kepulangan harus bisa diminimalkan," tegas Mustolih.


"Dengan penurunan biaya haji ini, Pemerintah berharap para calon jemaah haji tidak hanya senang mendengar kabar baik di awal tahun, tetapi juga merasakan pengalaman ibadah yang nyaman dan lancar," demikian tutup Mustolih.rajamedia

Komentar: