Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Menag Yakin Haji 2025 Sukses! Skema Tanazul Jadi Jurus Ampuh Atasi Kepadatan Mina

Laporan: Halim Dzul
Rabu, 28 Mei 2025 | 19:28 WIB
Menteri Agama Nasaruddin Umar - Foto: Dok Kemenag -
Menteri Agama Nasaruddin Umar - Foto: Dok Kemenag -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Info Haji – Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, menyampaikan optimisme tinggi terhadap kelancaran penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M. 
 

Menurutnya, salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kenyamanan jemaah adalah penerapan skema tanazul, yang akan diterapkan secara terukur dan masif pada tahun ini.
 

“Langkah skema tanazul ini kami ambil untuk mengurangi kepadatan tenda Mina. Bahkan, hotel lebih dekat ke tempat lontar jumrah dibandingkan kemah di Mina. Ini ikhtiar kami agar jamaah lebih nyaman dan ibadah lebih lancar,” ungkap Menag kepada media, usai Sidang Isbat awal Zulhijjah di Jakarta, Senin (27/5/2025).
 

Dalam skema tanazul, sebanyak 30 ribu jemaah akan ditempatkan di hotel sekitar Jamarat dan hanya menuju Mina untuk melontar jumrah, tanpa menginap di tenda Mina. Ini adalah bagian dari reformasi pelayanan haji yang mulai dirasakan langsung manfaatnya oleh jemaah.
 

Kendala Teratasi, Pelayanan Meningkat
 

Menag juga bersyukur karena berbagai persoalan yang muncul di lapangan selama 27 hari operasional haji berhasil ditangani dengan sigap oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Salah satu kendala sempat muncul terkait penempatan jemaah lansia, suami-istri, dan disabilitas dalam satu tempat.
 

“Alhamdulillah, semua dapat kami atasi. Suami-istri dan keluarga sekarang bisa sekamar di hotel. Kami pastikan tidak ada yang terpisah,” tutur Menag.

 

Ia menegaskan bahwa proses keberangkatan jemaah ke Tanah Suci berjalan tertib, dan dipastikan seluruh jemaah reguler diberangkatkan paling lambat pada 30 Mei 2025.
 

Tata Kelola DAM Dikaji Ulang, Dampak Ekonomi Dijaga
 

Dalam kesempatan yang sama, Menag juga mengangkat wacana penataan ulang tata kelola DAM (denda haji). Pemerintah saat ini tengah mengkaji kemungkinan pemotongan hewan DAM di Indonesia, alih-alih seluruhnya dilakukan di Arab Saudi.
 

“MUI tidak melarang. Mereka hanya ingin kejelasan ilat (sebab hukumnya). Ini sedang kami rampungkan. Jika disetujui, bisa jadi terobosan besar,” jelasnya.
 

Ia menilai, pemotongan hewan DAM di dalam negeri berpotensi mendongkrak ekonomi peternak lokal dan membuka peluang distribusi daging kepada masyarakat miskin.
 

“Bayangkan, kalau 220 ribu kambing dipotong di Indonesia. Berapa banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya?” tambah Menag.

 

Ajakan Doa untuk Jamaah dan Bangsa
 

Menutup keterangannya, Menag mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mendoakan kelancaran ibadah haji dan keselamatan jemaah.
 

“Mari saling mendoakan, semoga jemaah kita mendapat haji yang mabrur, dan bangsa ini senantiasa dilimpahi rahmat, kedamaian, serta kesejahteraan dari Allah SWT,” pungkasnya.

 

Meski biaya haji tahun ini mengalami penyesuaian turun, pemerintah memastikan pelayanan tetap meningkat. 
 

“Kami sudah berikhtiar semaksimal mungkin. Kini, mari kita serahkan hasilnya kepada Allah SWT,” tutup Menag dengan penuh harap.rajamedia

Komentar: