Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

KPK Hati-Hati Telaah Kasus Whoosh: “Baru Ditangani, Sedang Dicek”

Laporan: Firman
Selasa, 28 Oktober 2025 | 17:28 WIB
Kereta Api Cepat Whoosh - Repro -
Kereta Api Cepat Whoosh - Repro -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Hukrim - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto memastikan lembaganya masih menelaah secara internal rencana pemanggilan saksi terkait dugaan korupsi dalam proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh). 
 

Ia menegaskan, KPK tidak ingin gegabah dalam mengambil langkah hukum tanpa verifikasi menyeluruh.
 

“Ya, biasanya ditelaah dulu,” ujar Setyo kepada awak media di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (27/10/2025).
 

Kajian Awal Masih Berjalan
 

Menurut Setyo, saat ini KPK tengah melakukan pengecekan menyeluruh untuk menentukan langkah lanjutan, termasuk siapa saja pihak yang nantinya akan dimintai keterangan.
 

“Prosedurnya jelas. Setiap laporan masyarakat atau informasi tambahan akan dikaji dulu oleh direktorat terkait sebelum diputuskan tindak lanjutnya,” tegasnya.
 

Ia menambahkan, Direktorat Pelayanan Pengaduan Masyarakat KPK tengah mengkaji laporan dugaan korupsi tersebut, sebelum lembaga antirasuah mengambil keputusan hukum berikutnya.
 

“Saya belum cek. Nanti pasti dari direktorat terkait akan merespons seperti apa,” ujarnya.
 

Dugaan Mark Up: Dari 17 Juta Jadi 52 Juta Dolar per Kilometer
 

Kasus dugaan korupsi proyek kereta cepat ini mencuat setelah mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan indikasi adanya mark up besar-besaran dalam pembangunan Whoosh.
 

Dalam video di kanal YouTube Mahfud MD Official (14 Oktober 2025), Mahfud menyebut perbedaan biaya konstruksi yang mencolok antara Indonesia dan Tiongkok.
 

“Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per kilometer proyek Whoosh mencapai 52 juta dolar AS, sementara di Tiongkok hanya 17–18 juta dolar. Naik tiga kali lipat. Uangnya ke mana? Itu harus diteliti,” ujar Mahfud.
 

KPK Siap Dalami, Mahfud Siap Diperiksa
 

Menanggapi pernyataan Mahfud, KPK pada 16 Oktober lalu meminta agar Mahfud membuat laporan resmi terkait dugaan tersebut.
 

Tak berselang lama, Mahfud menyatakan kesiapannya untuk dipanggil dan memberikan keterangan.
 

“Kalau KPK mau panggil saya, saya siap. Saya akan bantu dengan data dan analisis yang saya punya,” kata Mahfud pada 26 Oktober 2025.
 

Sementara itu, KPK memastikan bahwa dugaan korupsi proyek Whoosh telah naik ke tahap penyelidikan sejak awal 2025, meski prosesnya kini masih dalam kajian awal sebelum memanggil saksi-saksi terkait.
 

Fokus pada Transparansi dan Akuntabilitas
 

Setyo Budiyanto menegaskan bahwa KPK tetap mengedepankan prinsip transparansi, kehati-hatian, dan akuntabilitas dalam menangani kasus yang menjadi sorotan publik ini.
 

“Baru juga ditangani. Kami harus pastikan dulu semua data dan bukti terverifikasi dengan benar,” tegasnya.
 

Dengan langkah hati-hati itu, KPK berharap penyelidikan kasus dugaan korupsi proyek strategis nasional tersebut dapat berjalan objektif dan tidak menimbulkan spekulasi di publik.rajamedia

Komentar: