Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

KPK Bongkar Dugaan Rasuah Tambang Nikel Raja Ampat

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 17 Juni 2025 | 09:16 WIB
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo - Foto: Repro -
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo - Foto: Repro -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Hukrim – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak tinggal diam. Lembaga antirasuah itu mengungkap pihaknya telah mengantongi data dugaan korupsi dalam aktivitas pertambangan nikel di wilayah eksotis Raja Ampat. 
 

Temuan itu bukan asumsi, melainkan hasil kajian pencegahan korupsi yang disusun pada tahun 2023.
 

“KPK melihat ada beberapa potensi terjadinya korupsi,” tegas Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, Senin (16/6/2025).
 

Masalah Utama: Izin yang Diduga Menyimpang
 

Menurut Budi, akar masalah korupsi di Raja Ampat berawal dari perizinan yang diduga tidak sesuai ketentuan. Tak berhenti di situ, perizinan yang semrawut itu disebut merembet ke tambang ilegal yang menjarah hasil bumi tanpa kontrol.
 

“Mulai dari dugaan perizinan yang tidak sesuai dengan ketentuan, kemudian juga merembet ke penambangan ilegal,” ujarnya.
 

Lebih dari sekadar administrasi, menurut Budi, penjualan hasil tambang ilegal serta proses pasca-penambangan juga menambah daftar panjang kejanggalan yang patut diusut.
 

“Penjualannya dari tambang ilegal, bahkan juga treatment setelah dilakukan penambangan itu seperti apa?” tambahnya.


KPK Masih Pantau, Tapi Sorotan Tajam Sudah Mengarah
 

Meski belum ada perkara yang dibuka secara resmi, KPK memastikan pemantauan terus berjalan. Kajian yang sudah dilakukan menjadi dasar pemetaan risiko korupsi di sektor tambang.
 

"Apakah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip dan tata kelola tambang kita?” kata Budi, melempar pertanyaan kritis ke publik.
 

Raja Ampat: Surga Alam, Ladang Tambang, atau Ladang Korupsi?
 

Sorotan KPK kembali menghidupkan dilema besar di Raja Ampat: antara menjaga kelestarian alam atau menyerah pada kekuatan modal. Di balik birunya laut dan hijaunya hutan, nikel menggiurkan tengah diperebutkan—dan bisa jadi, disalahgunakan.
 

Masyarakat sipil dan pemerhati lingkungan mendesak agar kajian ini segera ditindaklanjuti. 

 

“Jangan hanya dipantau, tapi juga diusut,” ujar aktivis lingkungan dalam berbagai forum daring.rajamedia

Komentar: