Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Jejak Satu Tahun Diplomasi Prabowo: Investasi Global Mengalir ke Nusantara

Laporan: Zaki
Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:51 WIB
Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyaksikan upacara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Indonesia dan Kanada yang berlangsung di West Block, Parliament Hill, Ottawa, pada Rabu (24/09/2025) - Dok. Setneg -
Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyaksikan upacara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Indonesia dan Kanada yang berlangsung di West Block, Parliament Hill, Ottawa, pada Rabu (24/09/2025) - Dok. Setneg -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Ekbis — Genap satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia menorehkan capaian gemilang dalam diplomasi ekonomi global. Di tengah gejolak geopolitik dunia, strategi proaktif dan kolaboratif yang dijalankan berhasil menempatkan Indonesia sebagai poros investasi baru di Asia Tenggara.
 

Melalui serangkaian kesepakatan internasional strategis seperti Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), serta Bilateral Investment Treaty (BIT) dengan Kazakhstan dan Timor-Leste, Indonesia menunjukkan ketangguhan diplomasi ekonominya.
 

Perdagangan dan Investasi Eropa Mengalir ke Nusantara
 

Puncak capaian diplomasi investasi Indonesia tercermin dari penandatanganan IEU-CEPA pada 23 September 2025, tindak lanjut kesepakatan politik antara Presiden Prabowo dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussel, Juli lalu.
 

Kesepakatan ini menghapus lebih dari 98% hambatan tarif dan membuka akses ke pasar dengan populasi lebih dari 700 juta jiwa. Nilai perdagangan bilateral pun berpotensi berlipat dua dari USD 30 miliar menjadi USD 60 miliar.
 

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi menegaskan, perjanjian ini mendorong diversifikasi penanaman modal Eropa ke sektor manufaktur bernilai tambah, energi hijau, dan teknologi ramah lingkungan di Indonesia.
 

Kanada dan Indonesia Tuntaskan Babak Baru Kerja Sama Hijau
 

Capaian penting lainnya adalah penyelesaian Investment Chapter ICA-CEPA yang ditandatangani 24 September 2025 di Ottawa. Kesepakatan ini menjadi dasar hukum bagi peningkatan investasi bilateral, sekaligus memperkuat keseimbangan antara perlindungan investor dan kedaulatan nasional.
 

Implementasi CEPA dengan Kanada diproyeksikan menambah ekspor hingga USD 11,8 miliar, meningkatkan PDB nasional sebesar 0,12%, dan investasi hingga 0,38%.
 

Fokusnya diarahkan pada lima sektor utama: energi baru terbarukan, listrik, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan sampah, dan perdagangan karbon.
 

Menembus Regional Asia: Jejak Diplomasi hingga Timor-Leste dan Kazakhstan
 

Selain Eropa dan Amerika Utara, Indonesia juga mengukir sejarah dengan menyepakati BIT Indonesia–Timor-Leste pada 27 September 2025.
 

Kerja sama ini memperkuat perlindungan investasi Indonesia di Timor-Leste, terutama milik BUMN yang nilainya mencapai USD 1,44 miliar, termasuk Telkomsel, Pertamina, Bank Mandiri, dan BRI.
 

Sementara itu, perjanjian BIT Indonesia–Kazakhstan yang disepakati 23 Agustus 2025 menjadi tonggak penguatan kerja sama ekonomi di Asia Tengah. Fokus utamanya adalah investasi di sektor logam tanah jarang, energi baru terbarukan, pertambangan, dan transportasi.
 

Diplomasi Ekonomi: Seribu Teman, Terlalu Sedikit
 

Di tengah ketegangan geopolitik global, Indonesia memilih strategi diplomasi ekonomi yang menekankan kerja sama dan integrasi.
 

Presiden Prabowo berulang kali menegaskan, “Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak.” Prinsip ini kini nyata dalam langkah-langkah diplomasi investasi yang memperkuat kemitraan global Indonesia.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan Perkasa Roeslani menilai, keberhasilan ini menjadi fondasi kuat untuk mempercepat industrialisasi nasional dan menciptakan jutaan lapangan kerja melalui hilirisasi sektor strategis.
 

Sementara itu, Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama, Ph.D. menegaskan, capaian ini adalah bukti kelincahan diplomasi investasi Indonesia yang adaptif terhadap dinamika global dan konsisten menjalankan politik luar negeri bebas aktif.
 

Menuju Indonesia Emas 2045
 

Satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo membuktikan bahwa diplomasi ekonomi bukan sekadar retorika, melainkan instrumen nyata menuju Indonesia Emas 2045.
 

Dengan fondasi kerja sama global yang semakin kuat, Indonesia kini diakui sebagai mitra strategis dunia dalam membangun rantai nilai global yang inklusif dan berkelanjutan.rajamedia

Komentar: