Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Jangan Kaget! Pemerintah Mau Naikan Tarif Listrik Pada April 2023

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 01 Februari 2023 | 08:35 WIB
Ilustrasi masyarakat sedang mengisi token listrik/Ist
Ilustrasi masyarakat sedang mengisi token listrik/Ist

Raja Media (RM), Ekbis - Rencana kenaikan tarif listrik non-subsidi tengah dipertimbangkan pemerintah pada pertengahan tahun ini, tepatnya April 2023.

Aturan kenaikan tarif listrik tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2020.

Disebutkan dalam aturan tersebut apabila terjadi perubahan terhadap realisasi indikator makro ekonomi (kurs, Indonesian Crude Price/ICP, inflasi, dan Harga Patokan Batubara/HPB) yang dihitung secara tiga bulanan, maka akan dilakukan penyesuaian terhadap tarif tenaga listrik (tariff adjustment).

Sebagai acuannya, pemerintah tengah mengamati pergerakan kurs hingga harga minyak dunia sebelum menaikkan tarif listrik tersebut.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PLN saat ini telah melayani 38 golongan pelanggan. 

Dari total jumlah pelanggan itu, 25 di antaranya pelanggan subsidi dan 13 golongan sisanya non-subsidi.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, bahwa penyesuaian tarif untuk golongan pelanggan non-subsidi itu secara aturan harus dilakukan per kuartal alias tiga bulan sekali. 

Namun, ada empat faktor utama yang mempengaruhi. Pertama, kurs atau nilai tukar mata uang, yang menurut Rida tidak bisa dikontrol pemerintah. 

Kedua, besaran harga minyak. Ia menyebut harga minyak dunia bahkan lebih tidak bisa dikontrol. 

Ketiga, inflasi. Sedangkan yang keempat adalah harga batu bara. Kendati begitu, dua faktor terakhir masih bisa dikontrol oleh Pemerintah Indonesia.

Adapun yang masih menjadi kendala yakni kurs dan harga minyak dunia masih fluktuatif. 

"Kuartal pertama kita lihat kondisi di lapangan untuk menjaga daya beli pasar dan menunjang pemulihan secara umum, nasional," kata Rida, Rabu 1 Februari 2023.

"Karena ini kan industri besar, menengah, termasuk mal-mal, hotel. Untuk kuartal I ini sementara kami tahan untuk tidak disesuaikan," pungkasnya. Diswayrajamedia

Komentar: