Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Industri Kreatif Bermunculan, Komisi VII Sebut PPN 12 Persen Perlu Dikaji Ulang!

Laporan: Firman
Selasa, 10 Desember 2024 | 08:30 WIB
Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay. [Foto: Dok DPR/RMN]
Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay. [Foto: Dok DPR/RMN]

RAJAMEDIA.CO - Info Parlemen, Sumbar - Kebijakan kenaikan PPN 12 persen pada 2025 dinilai perlu dikaji kembali oleh pemerintah.  Alasannya, dengan terjadinya penurunan kinerja sektor industri khususnya industri nonmigas, maka banyak tenaga kerja yang beralih dan terserap ke industri kreatif.
 

Pernyataan itu disampaikan Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay,  dalam Kunjungan Kerja Reses Komisi VII ke Padang, Sumatera Barat, Jumat (6/12).
 

Menurut Saleh, tenaga kerja di industri kreatif itu sendiri relatif baru memulai bisnisnya, sehingga dengan demikian akan menanggung beban PPN 12 persen tersebut. Karenanya, kebijakan tersebut tidak diterapkan ke semua usaha melainkan harus melihat berbagai kriteria.
 

“Karena itu ya kami berharap (kenaikan PPN) 12 persen itu tidak diterapkan ke semua usaha tapi mungkin kalau yang perusahannya sudah besar. Kalau pemerintah tetap mengeluarkan aturan itu silahkan tapi tentu dengan berbagai kriteria," ujarnya. 
 

"Kriteria usaha-usaha besar itu silahkan tapi kalau yang kecil menengah jangan sampai layu sebelum berkembang. Jadi itu yang paling penting sebetulnya yang terkait dengan PPN 12 persen,” sambung Saleh  mengutip Parlementaria, Selasa (10/12).

 

Dikatakan Saleh, masih banyak pelaku UMKM yang masih enggan atau takut untuk mengakses permodalan  melalui lembaga keuangan formal. Sehingga para pelaku UMKM tidak mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan formal karena prosedur yang sulit.

 

“Kalau soal pinjaman ke bank itu (UMKM) tidak usah takut minjem. Biasanya justru UMKM ini nggak pernah lari. Yang lari tu biasanya (usah) yang besar. Kalau yang ini nggak mungkin lari dan ini pasokan pasarnya sudah jelas tinggal gimana mengatur pasarnya. Jangan sampai kita kalah dengan pasar-pasar," ujarnya. 
 

"Ini kan tantangannya barang-barang asing juga, batik cina sudah sampai Sumatera Barat. Kalau pun Sumatera Barat katanya  diproteksi. Jadi saya kira temuan ini akan jadi wahana untuk semangat ya,” demikian tutup Politisi Fraksi PAN.rajamedia

Komentar: