Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Indah Kurniawati Soroti Disparitas Tenaga Kesehatan Jadi Hambatan Besar Layanan JKN

Laporan: Halim Dzul
Rabu, 26 November 2025 | 21:37 WIB
Anggota DPR RI Indah Kurniawati - Humas DPR -
Anggota DPR RI Indah Kurniawati - Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Legislator - Anggota DPR RI Indah Kurniawati menyoroti persoalan disparitas tenaga kesehatan yang dinilai masih menjadi hambatan besar dalam peningkatan kualitas layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 
 

Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Panja JKN bersama Kementerian Kesehatan RI, BPJS Kesehatan, dan organisasi profesi kesehatan di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (26/11/2025).
 

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini mengungkapkan bahwa masukan dari para narasumber menunjukkan masih adanya kesenjangan serius dalam berbagai tahapan pengelolaan tenaga kesehatan, mulai dari perencanaan hingga peningkatan kompetensi dan kesejahteraan.
 

Disparitas Jadi Masalah Utama
 

Indah Kurniawati menegaskan bahwa disparitas atau kesenjangan menjadi masalah utama yang menghambat peningkatan kualitas layanan JKN. Ia menyoroti ketimpangan yang terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, termasuk perbedaan mencolok antara Indonesia Timur dan daerah lainnya.
 

"Hari ini permasalahannya adalah adanya gap atau disparitas. Tantangan terbesarnya adalah disparitas ketimpangannya itu. Itu PR besar kita," tutur Indah dalam rapat yang dihadiri perwakilan Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, IDI, PPNI, IAI, dan IBI tersebut.
 

Kesenjangan Multidimensi
 

Disparitas yang terjadi tidak hanya terbatas pada distribusi tenaga kesehatan, tetapi juga meliputi kesenjangan dalam akses pendidikan, pelatihan, fasilitas, hingga teknologi. Indah menjelaskan bahwa ketimpangan ini muncul dalam berbagai aspek pengelolaan tenaga kesehatan.
 

"Ketimpangan tersebut muncul hampir di seluruh wilayah, termasuk perbedaan antara Indonesia Timur dan daerah lainnya, serta disparitas dalam akses pendidikan, pelatihan, fasilitas, hingga teknologi," imbuhnya.
 

Regulasi Harus Realistis
 

Indah menekankan pentingnya penyusunan regulasi yang lebih realistis agar tidak hanya terlihat baik di atas kertas, tetapi juga dapat diimplementasikan secara efektif di lapangan. Ia berharap regulasi yang dibuat mampu menjawab tantangan nyata yang dihadapi dalam sistem kesehatan nasional.
 

"Saya berharap regulasi itu yang realistis, jadi tidak hanya cantik di atas kertas," pungkas Indah menegaskan.
 

Rapat Panja JKN ini menjadi forum strategis untuk mengevaluasi implementasi program JKN dan mencari solusi atas berbagai hambatan yang masih dihadapi, termasuk masalah disparitas tenaga kesehatan yang dinilai mendesak untuk segera diatasi.rajamedia

Komentar: