Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Jazuli Juwaini Kritik BPKH: Kelola Dana Haji Ratusan Triliun, Jangan Hanya 'Duduk Manis'!

Laporan: Halim Dzul
Rabu, 26 November 2025 | 20:26 WIB
Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Jazuli Juwaini - Humas DPR -
Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Jazuli Juwaini - Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Legislator - Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Jazuli Juwaini menegaskan filosofi pembentukan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) tidak boleh bergeser dari tujuan awalnya, yaitu mengelola dana haji secara produktif, aman, dan memberikan manfaat nyata bagi jemaah. 
 

Kritik ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendumat Umum (RDPU) Badan Legislasi DPR RI mengenai harmonisasi RUU Pengelolaan Keuangan Haji di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/11/2025).
 

Jazuli mengingatkan bahwa sebelum adanya BPKH, dana setoran calon jemaah haji hanya mengendap di rekening Kementerian Agama tanpa pengelolaan yang optimal. Kondisi ini dinilainya tidak lagi dapat diterima mengingat besarnya potensi dana haji yang mencapai ratusan triliun rupiah.
 

Dana Haji Jangan Hanya 'Tidur' di Bank
 

Politisi Fraksi PKS ini menyoroti praktik pengelolaan dana haji di masa lalu yang hanya mengandalkan bunga atau bagi hasil bank. Menurutnya, pendekatan seperti ini tidak cukup untuk meringankan beban jemaah haji.
 

"Ratusan triliun hanya tidur. Setiap tahun dihitung bunganya, lalu ditambah sedikit sebagai optimalisasi. Itu tidak cukup meringankan jemaah," tegas Jazuli dalam rapat tersebut.
 

Ia pun mempertanyakan keberadaan BPKH jika hanya melanjutkan praktik serupa. "Kalau hanya menaruh uang di bank dan memindah-mindah rekening seperti masa lalu, untuk apa ada BPKH?!" ujarnya.
 

Belajar dari Kesuksesan Tabung Haji Malaysia
 

Jazuli mengomparasikan keberhasilan Tabung Haji Malaysia yang mampu menekan biaya haji warganya melalui investasi riil yang produktif. Bahkan, lembaga tersebut disebutkan memiliki investasi kebun sawit di Indonesia.
 

"Itu fakta. Mereka berani mengembangkan investasi yang aman tapi produktif. Sementara kita hanya mengandalkan bunga bank. Wajar biaya haji Malaysia jauh lebih murah," katanya.
 

Dorong Investasi ke Sektor Riil
 

Jazuli mendorong BPKH untuk lebih berani mengambil peluang investasi yang aman dan produktif. Salah satu ide yang diusulkannya adalah optimalisasi Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan yang tidak dikelola secara maksimal.
 

"Ada perusahaan pegang HGU 20 ribu hektare tapi hanya menggarap 10 ribu. Ambil kembali sisanya, percayakan pada BPKH. Itulah investasi aman dan produktif," serunya.
 

Pentinya Profesionalitas Pengelola
 

Jazuli menekankan bahwa BPKH hanya akan berfungsi maksimal jika diisi oleh figur-figur profesional yang memahami investasi syariah dan mampu mengelola portofolio besar. Menurutnya, investasi aman bukan berarti pasif.
 

"BPKH bukan tempat duduk manis. Ini lembaga yang mengelola uang ratusan triliun. Orangnya harus punya kapasitas, bukan sekadar hadir dan menunggu gaji," tegasnya.
 

Ia mengingatkan, "Aman bukan berarti takut bergerak. Kalau takut risiko kecil sekalipun, ya kembalikan saja ke bank. Bubarkan saja BPKH."
 

Optimisme Biaya Haji Lebih Murah
 

Jazuli optimistis jika dana haji dikelola secara aman namun produktif, biaya haji Indonesia akan bisa lebih murah daripada Malaysia. Apalagi, Indonesia memiliki potensi investasi yang sangat besar.
 

"Potensinya luar biasa. Tinggal keberanian dan profesionalitas pengelola," tutup Jazuli menandai akhir penyampaiannya dalam rapat tersebut.rajamedia

Komentar: