Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Delay dan Ganti Pesawat, Anggota DPD RI Kecewa Lion Air Group Berulah Lagi

Laporan: Zulhidayat Siregar
Minggu, 17 Agustus 2025 | 10:23 WIB
Anggota DPD RI KH Muhammad Nuh - Istimewa -
Anggota DPD RI KH Muhammad Nuh - Istimewa -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Penerbangan - Pihak manajemen Lion Air Group tampaknya masih belum berbenah. Hal ini terlihat dari masih adanya keluhan dari konsumen atas ketidakprofesionalan pelayanan dari pihak maskapai penerbangan swasta tersebut.

 

Bahkan tidak hanya sekedar gonta-ganti jadwal penerbangan, tapi juga adanya perubahan pesawat yang akan membawa penumbang terbang. Seperti dialami anggota DPD RI KH Muhammad Nuh pagi dini hari tadi.

 

"Lion Group berulah lagi," jelas senator asal Sumatera Utara (Sumut) ini, Minggu (17/8/2025).

 

Politikus yang juga tokoh agama ini menceritakan, sedianya dia bertolak ke Medan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, menggunakan pesawat Lior Air pada pukul 05.00 Wib. Namun ada perubahan jadwal penerbangan, yaitu dimajukan satu jam.

 

Sesampainya di bandara lalu kemudian chek in, pihaknya masih menerima informasi yang kurang sedap. Yaitu adanya pergantian pesawat yang akan mereka tumpangi, dari Lion Air ke Super Air Jet yang juga sesama di bawah Lion Group.

 

Kekecewaannya masih belum berakhir. Karena ternyata jadwal penerbangan kembali berubah. Dari awal dijanjikan pukul 04.00 wib molor dua jam, menjadi pukul 06.00 wib.

 

"Pindah waktu, pindah pesawat, dan pindah terminal. Memanglah Lion Grup," ketus Kiai Nuh, seakan tidak bisa menutup kekecewaannya.

 

Pengalaman Sebelumnya

 

Pengalaman tidak mengenakkan juga dialaminya belum lama ini. Dua bulan lalu, dia hendak melakukan penerbangan Medan-Surabaya menggunakan pesawat Super Air Jet. Tapi jadwal penerbangan terus mengalami penundaan, bahkan ketika mereka sudah dalam pesawat.

 

"Setelah di pesawat cukup lama, pesawat tidak bergerak. Akhirnya diumumkan penumpang dipersilakan turun ke ruang tunggu, sambil menanti pengumuman berikutnya," jelasnya ketika itu.

 

Karena mengalami penundaan beberapa kali, dia akhirnya memutuskan membatalkan keberangkatan, yang sedianya hendak menghadiri acara di Pesantren Persatuan Islam (Persis) Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.

 

Dia sendiri tidak menuntut kompensasi apa pun atas penundaan tersebut. Meski demikian dia mengingatkan pihak maskapai untuk memperhatikan dan memperbaiki kualitas layanan sehingga penundaan penerbangan tidak terulang kembali. 

 

Anggota Komite IV DPD RI ini juga meminta pemerintah, melalui Kementerian Perhubungan, lebih aktif melakukan pengawasan untuk mencegah terjadinya kasus serupa. 

 

"Semoga hal ini menjadi masukan bagi pemerintah, maskapai penerbangan, dan semua rakyat Indonesia," harapnya saat itu.rajamedia

Komentar: