Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

BNPB–Basarnas Garda Terdepan Penanganan Bencana, DPR Dorong Tambah Anggaran Rp2 Triliun!

Laporan: Halim Dzul
Minggu, 07 Desember 2025 | 22:07 WIB
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko - Fraksi Golkar DPR RI -
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko - Fraksi Golkar DPR RI -

RAJAMEDIA.CO - Lumajang, Lgislator - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, memberi apresiasi besar kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan SAR Nasional (Basarnas) atas kerja cepat mereka dalam menangani bencana di berbagai daerah. 
 

Menurutnya, dua institusi tersebut tidak pernah absen dalam aksi penyelamatan, termasuk pada bencana banjir di Sumatera Utara dan erupsi Gunung Semeru.
 

"Alhamdulillah, BNPB bekerja sangat baik, menjadi garda terdepan untuk menyelamatkan dan memberi pertolongan saat musibah terjadi. Di Sumatera Utara juga bekerja keras, begitu juga Basarnas dan masyarakat," ujar Singgih kepada Parlementaria saat Kunjungan Spesifik Komisi VIII DPR ke Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (6/12/2025).
 

Aktivitas Semeru Dipantau Ketat
 

Singgih menjelaskan bahwa aktivitas Gunung Semeru masih berlangsung meski dalam intensitas kecil. Petugas di lapangan terus melakukan pemantauan, sementara Komisi VIII mengikuti langsung koordinasi BNPB terkait penanganan di wilayah terdampak.
 

BNPB dan Basarnas disebut terus memperkuat kesiapsiagaan demi meminimalisasi dampak bencana susulan. "Petugas melaporkan perkembangan secara berkala, koordinasi berjalan," kata Singgih.
 

DPR Dorong Tambahan Anggaran Mitigasi 2026
 

Dalam konteks mitigasi bencana jangka panjang, Komisi VIII telah mengajukan penambahan anggaran BNPB pada tahun 2026. Besarannya diusulkan naik signifikan dari sekitar Rp400 miliar menjadi Rp1–2 triliun.
 

"Kemarin kita sudah sampaikan kepada pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan, agar anggaran BNPB 2026 ditambah. Dari Rp400 miliar, kita ACC untuk ditingkatkan menjadi 1 sampai 2 triliun," tegasnya.
 

Singgih menilai besaran anggaran sebelumnya belum cukup untuk pengadaan alat mitigasi dan kebutuhan teknis lapangan. Sementara dana siap pakai untuk kejadian bencana pun memiliki batas penggunaan.
 

"Kementerian Keuangan menyampaikan masih ada sekitar Rp500 miliar yang dapat digunakan sampai akhir tahun. Ini penting, karena pemulihan di Sumut, Aceh, dan Sumbar masih berjalan, termasuk di sini (Semeru)," jelasnya.
 

Pemulihan Diharapkan Lebih Cepat
 

Singgih berharap proses rehabilitasi di daerah terdampak bencana dapat berlangsung optimal, terutama memasuki musim hujan yang rawan kejadian ekstrem.
 

"Pemulihan harus cepat dan tepat sasaran. Mitigasi ke depan perlu lebih kuat," ujarnya.
 

Komisi VIII menegaskan komitmen untuk terus mengawal penguatan anggaran penanggulangan bencana agar negara hadir dalam setiap situasi darurat.rajamedia

Komentar: