4.000 KK Terisolasi di Pesisir Selatan, Komisi VIII Desak Penanganan Cepat & Status Bencana Nasional!
RAJAMEDIA.CO - Sumbar, legislator – Pesisir Selatan. Ketua Tim Kunjungan Spesifik (Kunspek) Komisi VIII DPR RI, Lisda Hendrajoni, mendesak percepatan penanganan bencana di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.
Lebih dari 4.000 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Bayang Utara masih terisolasi akibat banjir dan longsor besar yang melanda sejak 2 Desember lalu. Lisda menyebut kondisi ini masuk kategori kritis dan tidak boleh dibiarkan berkepanjangan.
“Akses jalan putus, jembatan ambruk, bantuan banyak tapi masuknya yang sulit. Kalau tidak pakai helikopter, logistik hampir tidak bisa menjangkau,” ujar Lisda saat meninjau lokasi bencana, Senin (6/12/2025).
Komisi VIII Dorong Status Bencana Nasional
Dalam kunjungannya, Lisda menilai pemerintah pusat perlu mempertimbangkan penetapan status bencana nasional untuk mempercepat mobilisasi bantuan. Dengan status tersebut, distribusi logistik, pengerahan personel, dan alat berat dapat dilakukan lebih masif.
“Sudah 13 hari warga terjebak. Dua hari mungkin aman, tapi dua minggu sangat berbahaya. Banyak warga yang belum dapat makanan cukup,” tegasnya.
Lisda menekankan bahwa penyelamatan dan pemulihan harus dilakukan segera mengingat situasi yang semakin darurat di titik isolasi.
Akses Putus Total, Relawan Tempuh 32 Km Jalan Kaki
Bupati Pesisir Selatan, AKBP (Purn) Hendrajoni, membenarkan kondisi lapangan yang sangat berat. Menurutnya, Bayang Utara hampir tak bisa ditembus jalur darat, memaksa relawan berjalan kaki hingga 32 kilometer untuk membawa sembako ke pemukiman terdalam.
Tak hanya itu, retakan tanah besar di beberapa titik juga mengancam 23 rumah dengan total 1.336 jiwa, menambah daftar risiko yang perlu segera ditangani.
DPR Bawa Bantuan, Minta Pemerintah Pusat Turun Lebih Dalam
Lisda memastikan Komisi VIII bersama BNPB, Kemensos dan mitra kerja terkait akan menyalurkan bantuan tambahan untuk meringankan beban warga terdampak. Ia mengapresiasi upaya Pemda dan relawan yang sudah bekerja sepanjang waktu, namun menilai intervensi pusat harus diperkuat.
“Koordinasi pusat dan daerah tidak boleh kalah cepat dari bencananya,” ujarnya menutup pernyataan.![]()
Dunia 6 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Daerah | 6 hari yang lalu
Pendidikan | 5 hari yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu
Daerah | 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu
Ekbis | 4 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu