Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Bamsoet: Politik Berbiaya Tinggi jadi Celah Orang Melakukan Korupsi

Laporan: Firman
Senin, 18 November 2024 | 23:11 WIB
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet). [Foto: Repro/RMN]
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet). [Foto: Repro/RMN]

RAJAMEDIA.CO - Polkam, Jakarta - Politik berbiaya tinggi menjadi celah seseorang melakukan korupsi. Tercatat sejak 2004-2020 ada 319 anggota DPR-DPRD dan 163 wali kota/bupati/wakil bupati menjadi tersangka korupsi.


Demikian disampaikan Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat fit and proper test calon pimpinan KPK Setyo Budiyanto dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/11).


Bamsoet kemudian membuka data yang menyebut hingga hari ini angka korupsi masih terus meningkat, terutama dari kalangan partai politik. Sejak 2004-2020 ada 319 anggota DPR-DPRD dan 163 wali kota/bupati/wakil bupati menjadi tersangka korupsi.


Lebih lanjut, hasil kajian KPK menyatakan untuk menjadi bupati atau wali kota dibutuhkan modal setidaknya Rp50-100 miliar.


"Begitu juga untuk jadi anggota DPR kita semua ini enggak mungkin modal kecil. Tapi rata-rata, makanya inilah yang menjelaskan kepada kita banyak pengusaha yang memiliki ekonomi baiklah yang akhirnya terpilih," kata Bamsoet.


"Artinya apa? Di satu sisi, sistem demokrasi makin lama makin lari dari substansinya, kita lebih dari menjurus kepada 'NPWP', nomor piro-wani piro, dan ini juga mendorong meningkatkan tindak pidana korupsi," katanya.


Adanya biaya tinggi tersebu, kata Bamsoet akhirnya memungkinkan para pejabat yang dipilih tidak langsung bekerja untuk rakyat.rajamedia

Komentar: