Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Ateng Sutisna: Regenerasi Petani Muda Kunci Masa Depan Lumbung Padi Subang

Laporan: Halim Dzul
Selasa, 29 Juli 2025 | 19:44 WIB
Anggota DPR RI Komisi XII, Ateng Sutisna - Foto. Dok PKS -
Anggota DPR RI Komisi XII, Ateng Sutisna - Foto. Dok PKS -

RAJAMEDIA.CO - Subang, Parlemen — Anggota DPR RI Komisi XII, Ateng Sutisna, menegaskan bahwa regenerasi petani muda merupakan urusan mendesak yang harus dijawab dengan langkah nyata oleh seluruh pemangku kepentingan, terutama di Kabupaten Subang—wilayah yang selama ini dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional.
 

Hal itu ia sampaikan menanggapi kekhawatiran Bupati Subang soal menurunnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian yang dinilai bisa memicu krisis jumlah petani dalam waktu dekat.
 

“Subang telah lama menjadi salah satu sentra utama produksi padi di Indonesia. Tapi kalau tidak ada estafet regenerasi, produktivitas pertanian bisa menurun drastis. Ini ancaman serius bagi ketahanan pangan nasional,” ujar Ateng dalam keterangannya, Senin (29/7).
 

 

Sambut Program YES, Dukung Akses dan Inovasi
 

Ateng menyambut baik hadirnya program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YES) dari Kementerian Pertanian dan IFAD (International Fund for Agricultural Development). 
 

Ia menyebut program itu sebagai langkah strategis untuk memperkuat kapasitas pemuda di sektor agribisnis—mulai dari pelatihan usaha tani, akses permodalan, hingga jaringan pasar.
 

“Kita perlu ubah narasi. Bertani itu keren, pakai teknologi, dan prospektif. Tapi narasi saja tak cukup—harus ada akses lahan, dukungan modal, dan inkubasi bisnis yang konkret,” tegas legislator PKS asal Subang itu.
 

Inovasi, Teknologi, dan Kolaborasi Jadi Kunci
 

Ateng menyoroti bahwa tantangan regenerasi petani bukan semata soal teknis, tapi juga soal mindset, sistem budidaya, dan ekosistem usaha tani. Ia mendorong generasi muda untuk melihat sektor pertanian sebagai peluang ekonomi, bukan beban warisan.
 

Menurutnya, bila dikelola secara modern, sektor pertanian bisa jadi motor inovasi desa:
 

“Kita bicara soal e-commerce hasil pertanian, precision farming, fintech agribisnis—ini semua bisa jadi lapangan kerja dan nilai tambah ekonomi lokal.”

 

Gerakan Bersama Selamatkan Subang
 

Ateng mengajak semua pihak—Pemerintah Pusat dan Daerah, akademisi, pelaku usaha, lembaga keuangan—untuk bahu membahu membangun ekosistem yang mendukung regenerasi petani muda.
 

“Regenerasi petani harus jadi gerakan bersama. Jangan sampai gelar lumbung padi nasional hanya tinggal slogan karena kita lalai mempersiapkan generasi penerusnya. Saya siap berkolaborasi dengan Pemda dan petani muda Subang,” tutupnya.rajamedia

Komentar: