Zakat Fitrah: Jangan Sampai Terlambat

RAJAMEDIA.CO - RAMADAN sudah mau selesai.
Sebentar lagi, takbir menggema. Idulfitri tiba. Tapi sebelum itu, ada satu kewajiban yang tidak boleh dilewatkan: zakat fitrah.
Bukan sekadar formalitas. Bukan sekadar transfer.
Tapi betul-betul memastikan bahwa yang berhak menerima, benar-benar mendapatkannya.
Kenapa Harus Sekarang?
Banyak yang bayar zakat di malam takbiran. Bahkan ada yang mepet sebelum shalat Id.
Padahal, Rasulullah sudah mengajarkan: zakat fitrah itu diberikan sebelum hari raya. Agar mereka yang berhak bisa menikmatinya.
Bayangkan kalau semua orang menunggu di detik terakhir.
Mereka baru menerima zakat setelah lebaran? Lalu bagaimana dengan kebahagiaan mereka di hari raya?
Zakat ini bukan cuma soal ibadah. Tapi soal kepedulian.
Lebih dari Sekadar Kewajiban
Seharusnya, zakat fitrah ini mengajarkan sesuatu yang lebih besar: kesejahteraan sosial.
Kalau setiap muslim benar-benar menjalankan zakat, kemiskinan bisa ditekan.
Tapi faktanya?
Masih banyak yang harus antri bantuan sosial. Masih banyak yang tidak punya cukup makanan untuk lebaran.
Berarti ada yang salah.
Kita sering berbicara tentang gotong royong. Tapi apakah benar-benar kita jalankan?
Pemimpin Juga Harus Berkaca
Di Indonesia, jutaan orang hidup di bawah garis kemiskinan.
Kalau konsep zakat saja bisa membantu, kenapa kebijakan ekonomi kita masih sering meleset?
Mengelola negara itu seperti mengelola zakat. Ada dana, ada amanah, ada hak orang lain di dalamnya.
Tapi apakah benar sudah disalurkan dengan adil?
Atau justru lebih banyak yang tersedot untuk kepentingan segelintir orang?
Bung Hatta pernah berkata:
"Kekuasaan tanpa keadilan hanya akan melahirkan kesengsaraan."
Maka, kalau pemimpin masih sibuk mengurus oligarki, sementara rakyat harus antri bantuan, di mana keadilannya?
Jangan Sampai Menyesal
Zakat fitrah itu wajib. Tapi semangat berbagi harusnya lebih dari itu.
Jangan sampai kita hanya ingat zakat setahun sekali.
Jangan sampai kita hanya peduli saat Ramadan.
Kalau memang ingin berbagi, kenapa harus menunggu kewajiban?
Jangan sampai kita terlambat. Jangan sampai menyesal.
Hukum | 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Parlemen | 2 hari yang lalu
Keamanan | 4 hari yang lalu
Keamanan | 2 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Gaya Hidup | 6 hari yang lalu