TVRI & RRI Diminta Bela Pacu Jalur, Tradisi Riau yang Diklaim Negara Lain!

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Parlemen – Tradisi Pacu Jalur dari Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, sedang jadi sorotan. Sayangnya, ketenaran lomba perahu tradisional itu malah dimanfaatkan pihak luar yang mengklaimnya sebagai budaya milik Malaysia dan Thailand.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI Hendry Munief angkat bicara. Ia mendesak Lembaga Penyiaran Publik (LPP) seperti TVRI, RRI, dan LKBN Antara untuk turun tangan meluruskan narasi dan membela kehormatan budaya Indonesia.
“Pacu Jalur ini sedang viral, tapi malah ada yang klaim dari Malaysia dan Thailand. Padahal jelas-jelas ini milik Indonesia, dari Riau, dari Kuantan Singingi. TVRI, RRI, dan Antara harus hadir, jangan diam!” tegas Hendry dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan para direktur utama media nasional tersebut, Kamis (10/7/2025), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Warisan Budaya yang Melegenda
Hendry menjelaskan, Pacu Jalur bukan sekadar lomba perahu, melainkan bagian dari napas budaya masyarakat Rantau Kuantan yang sudah hidup sejak zaman dahulu. Perahu yang digunakan terbuat dari kayu gelondongan besar dan memerlukan keterampilan serta kekompakan tinggi untuk berpacu di sungai.
“Ini bukan lomba biasa. Pacu Jalur adalah budaya hidup. Dulu hanya 30–40 pertandingan, sekarang sudah lebih dari 170. Ini membuktikan masyarakat sangat antusias dan budaya ini terus berkembang,” jelas Hendry, Politisi Fraksi PKS ini.
Ia menambahkan, seleksi lomba saat ini tengah berlangsung di tingkat kecamatan dan menyedot perhatian besar, baik warga lokal maupun wisatawan.
Peran Media: Bukan Sekadar Menyiarkan, Tapi Menjaga Kedaulatan Budaya
Hendry menekankan, TVRI dan RRI sebagai lembaga penyiaran publik tidak bisa hanya duduk di studio. Mereka harus menjadi ujung tombak penjaga kedaulatan budaya bangsa, termasuk menghadirkan konten yang memperkuat identitas nasional.
“TVRI dan RRI itu bukan media biasa. Mereka punya tanggung jawab sejarah. Pacu Jalur harus jadi tayangan utama, bukan cuma berita singkat. Dunia harus tahu bahwa ini milik Indonesia,” tegasnya.
Tak hanya urusan kebudayaan, Hendry menilai Pacu Jalur memiliki potensi ekonomi yang besar. “Ini bisa jadi andalan pariwisata dan ekonomi kreatif. Tapi kalau kita tidak bela, yang panen malah negara lain,” tandasnya.
Politik | 6 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Olahraga | 5 hari yang lalu
Otomotif | 6 hari yang lalu
Keamanan | 6 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Parlemen | 4 hari yang lalu