Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Sofyan Tan Ngamuk: UKT Jangan Naik di Tengah Ekonomi Sulit!

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 21 Februari 2025 | 05:07 WIB
Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan. - Foto: Dok. DPR/RMN-
Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan. - Foto: Dok. DPR/RMN-

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, 21 Februari 2025 – Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, tegas menolak kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Menurutnya, kondisi ekonomi yang masih sulit tidak boleh dijadikan alasan kampus untuk menaikkan biaya kuliah.
 

"Komisi X sudah melakukan pertemuan yang sangat intens, bahkan sedikit memaksa pihak Kementerian bahwa UKT itu tidak boleh naik! Kenapa? Karena kondisi ekonomi kita saat ini sedang tidak baik," ujar legislator PDI-Perjuangan itu saat kunjungan kerja di Universitas Airlangga, Surabaya, Kamis (20/2).
 

Dampak Efisiensi Pemerintah
 

Sofyan menjelaskan, kebijakan efisiensi pemerintahan Prabowo-Gibran berdampak luas, termasuk ke sektor pendidikan. Jika anggaran Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dipangkas, maka perguruan tinggi terancam menaikkan UKT atau mengurangi jumlah mahasiswa baru.
 

"Kalau bantuan pemerintah untuk PTN BH turun 50 persen, maka mereka harus mencari kekurangan itu. Pilihannya hanya dua: menaikkan UKT atau mengurangi jumlah mahasiswa baru. Karena itu, kami tetap mendorong agar pemerintah tidak memangkas BOPTN," tegasnya.
 

DPR Dorong KIP Kuliah Naik, Bukan Malah Dipangkas!
 

Sofyan juga menekankan bahwa bantuan pendidikan, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, seharusnya justru ditambah, bukan dikurangi!
 

"Jangan sampai UKT naik, bantuan pendidikan malah berkurang. Kami di DPR sudah mendesak pemerintah, dan untungnya ada respons positif. Anggaran untuk KIP Kuliah dan beasiswa lain tidak akan dipangkas," katanya.
 

Meski begitu, Sofyan tetap waspada. Jika pemerintah tetap memangkas BOPTN, maka mahasiswa juga yang bakal jadi korban.
 

Apakah pemerintah benar-benar akan mempertahankan BOPTN dan KIP Kuliah? Ataukah mahasiswa akan kembali dipaksa menanggung beban lebih berat? Kita tunggu saja kelanjutannya!rajamedia

Komentar: