Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Reses, Senator M. Nuh Blusukan ke Pedalaman Sumut Serap Aspirasi Masyarakat

Laporan: Zulhidayat Siregar
Rabu, 18 Juni 2025 | 18:29 WIB
Anggota DPD RI KH Muhammad Nuh (kanan) saat meninjau proyek perbaikan jalan di Sipiongot, Kecamatan Dolok, Kabupaten Paluta, Sumut, Rabu (11/6/2025). - Dok. Pribadi -
Anggota DPD RI KH Muhammad Nuh (kanan) saat meninjau proyek perbaikan jalan di Sipiongot, Kecamatan Dolok, Kabupaten Paluta, Sumut, Rabu (11/6/2025). - Dok. Pribadi -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Parlemen - Masa reses yang berlangsung pada 23 Mei - 23 Juni 2025 ini benar-benar dimanfaatkan anggota DPD RI KH Muhammad Nuh untuk menjalankan kewajiban konstitusionalnya menyerap aspirasi masyarakat. 

 

Senator asal Sumatera Utara ini bahkan mengunjungi lebih dari 20 titik sepanjang masa reses ini. "Kalau ditotal lebih dari 20 titik kegiatan (yang saya kunjungi, red). (Sebenarnya) minimal 18," jelasnya kepada Raja Media Network (RMN) Rabu (18/6/2025).

 

Mengunjungi 13 Kabupaten/Kota

 

Ke-20 lebih titik tersebut tersebar di 13 kabupaten/kota yang ada di provinsi Sumut. Yaitu, Pakpak Bharat, Dairi, Karo, Batubara, Asahan, Tanjung Balai, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Padang Lawas (Palas), Padang Lawas Utara (Paluta), Deli Serdang, dan Medan. 

 

"Setiap kabupaten/kota banyak yang lebih dari satu titik, bahkan ada tiga titik (yang saya kunjungi)," katanya menekankan.

 

Politikus yang juga pendidik ini menikmati perjalanannya menemui masyarakat. Meskipun harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan tidak jarang harus melalui jalan yang masih rusak. Seperti saat dirinya mengunjungi Sipiongot, Ibu Kota Kecamatan Dolok yang ada di Paluta.

 

"Kalau yang agak istimewa itu (saat mendatangi) Sipiongot, Paluta. Tempatnya jauh, jalannya kurang bagus. Kita pun sempat melewati sungai. Karena kalau melewati jembatan, agak jauh. Setelah dicek sebelumnya bisa dilalui mobil, jadi kita melewati sungai," katanya sambil tertawa kecil.

 

Silaturahim ke Pesantren Darussalam

 

Di daerah pedalaman berjarak sekitar 9-10 jam perjalanan dari Kota Medan ini, selain dengan camat setempat dia juga bertemu masyarakat. Termasuk anggota Dewan Pertimbangan MUI Sumut ini menyempatkan bersilaturahim ke pesantren yang berjarak tidak begitu jauh dari Sipiongot.

 

"Dan alhamdulillah-nya, di dalam hutan jalan bebatuan itu ada pesantren yang santrinya mencapai 2.100 orang. Pesantren Darussalam. Luar biasa para kiai kita ini," papar pendiri Pesantren Uswah, Langkat, Sumut ini.

 

Cek Proyek Perbaikan Jalan Gubsu Bobby

 

Dalam kesempatan itu, dia juga sekaligus meninjau progres perbaikan jalan lintas Labuhanbatu menuju Sipiongot (Paluta) dan Sipirok (Tapanuli Selatan) yang mulai dikerjakan pasca-kunjungan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution beberapa waktu lalu. Pihaknya mendukung penuh program Bobby tersebut.

 

Karena menurutnya proyek perbaikan ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas, memperlancar distribusi logistik, meningkatkan perekonomian lokal, serta mengurangi isolasi wilayah. "Ini sangat diharapkan masyarakat," ungkapnya.

 

Pembangunan infrastruktur jalan ini memang merupakan salah satu aspirasi yang dia serap dari masyarakat pada masa reses ini. Selain masyarakat Paluta, hal yang sama juga disampaikan oleh warga Palas, kabupaten yang telah berbatasan dengan Provinsi Riau dan Sumatara Barat ini.

 

Bahkan pada masa reses ini, anggota Komite IV DPD yang membidangi anggaran ini turut hadir dalam acara pelepasan tim ekspedisi jalan lintas baru yang menghubungkan Palas dengan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) di kantor Bupati Palas, Sibuhuan.

 

Perjuangkan Anggaran Infrastruktur 

 

Dia pun menegaskan komitmennya mendukung penuh dan mengawal proyek strategis tersebut hingga terealisasi, termasuk memastikan alokasi anggaran dan koordinasi dengan pemerintah pusat.

 

Karena hingga saat ini belum ada akses jalan yang memadai untuk menghubungkan kedua daerah itu sehingga masyarakat Palas yang hendak menuju Panyabungan (Ibu Kota Madina) harus memutar lewat Kabupaten Paluta dengan membutuhkan waktu tempuh sekitar enam jam.

 

"Infrastruktur tetap menjadi hal yang sangat diperlukan oleh masyarakat, terutama di daerah luas seperti Sumatera Utara. Insya-Allah akan kita suarakan terus," demikian KH Muhammad Nuh.rajamedia

Komentar: