Puan Warning Pemerintah: Jangan Biarkan Rakyat Korban PHK Berjuang Sendiri!

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Jakarta — Ketua DPR RI Puan Maharani angkat bicara soal gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terus menghantam dunia kerja di Indonesia.
Dalam pernyataan kerasnya, Puan menyebut negara tidak boleh tinggal diam melihat rakyatnya berguguran dari sektor formal dan tercebur ke sektor informal tanpa perlindungan.
“Negara harus hadir mendampingi rakyat yang tengah berjuang bertahan dari kerasnya hidup, termasuk mereka yang di-PHK,” tegas Puan, Senin (5/5/2025).
PHK Naik Tajam Awal 2025
Berdasarkan laporan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli kepada Komisi IX DPR, lebih dari 24 ribu pekerja di-PHK hanya dalam waktu 4 bulan pertama 2025. Itu setara dengan sepertiga angka PHK sepanjang tahun 2024!
Tiga provinsi dengan angka tertinggi:
1. Jawa Tengah
2. DKI Jakarta
3. Riau
Sektor paling terdampak:
- Industri pengolahan
- Perdagangan besar & eceran
- Aktivitas jasa lainnya
Sistem Tenaga Kerja Dinilai Gagal Hadapi Perubahan
Puan menilai sistem ketenagakerjaan nasional belum mampu beradaptasi dengan perubahan struktur ekonomi dan digitalisasi. Rakyat, menurutnya, dipaksa berjuang sendiri menjadi wirausahawan tanpa bekal memadai.
“Jangan hanya beri pelatihan dan modal kecil. Itu bukan pemberdayaan, tapi pengalihan tanggung jawab struktural,” kecam Puan.
Rakyat Dipaksa Beralih Profesi
Puan menyebut banyak korban PHK beralih ke sektor informal, membuka usaha kecil, hingga menjadi penyedia jasa digital. Namun ia mengingatkan, tanpa dukungan nyata, mereka hanya akan terjebak di lingkaran usaha subsisten—bertahan hidup, tapi tak bisa berkembang.
“Kalau mau rakyat jadi pengusaha, sediakan ekosistem lengkap: pembiayaan, pendampingan, hingga akses pasar,” katanya lantang.
Ekonomi Rakyat Harus Naik Kelas
Puan menekankan pentingnya transisi struktural: dari ekonomi bertumpu pada buruh murah ke ekonomi rakyat berbasis kewirausahaan produktif dan kompetitif. Dan itu hanya bisa tercapai jika negara tak lepas tangan.
“PHK bukan akhir. Tapi bisa jadi awal ekonomi rakyat yang lebih maju dan bermartabat—asal negara hadir.”
Rakyat menunggu aksi nyata. Bukan janji. Bukan basa-basi. Saatnya negara turun gunung. Rakyat butuh sistem, bukan simpati.
Nasional | 4 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Info Haji | 4 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu
Info Haji | 1 hari yang lalu