Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Presiden Prabowo Bahas Strategi Penguatan Industri Kendaraan Listrik dengan Menteri Investasi

Laporan: Firman
Jumat, 07 Februari 2025 | 12:11 WIB
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (6/2). [Foto: BPMI Setpres]
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (6/2). [Foto: BPMI Setpres]

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, 7 Februari 2025 – Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (6/2). 

 

Pertemuan ini membahas strategi penguatan investasi dalam pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.
 

Dalam konferensi pers usai pertemuan, Rosan menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengambil peran lebih aktif dalam industri kendaraan listrik, terutama karena sumber daya nikel yang melimpah serta ekosistem baterai yang sudah berkembang. Meski demikian, ia mengakui bahwa produksi mobil listrik nasional masih terbatas.
 

"Kita punya potensi besar dari segi nikel, baterai, hingga daur ulang baterai. Tapi, mobil listrik buatan kita sendiri masih belum ada. Sementara kita sudah berkomitmen untuk mencapai net zero emission pada 2060, bahkan Presiden ingin lebih cepat," ujar Rosan.
 

Perlu Peran Lebih Besar Indonesia dalam Industri Kendaraan Listrik
 

Rosan juga menyoroti bahwa saat ini investasi dalam industri mobil listrik di Indonesia masih didominasi oleh perusahaan asing, seperti Hyundai, BYD, dan Wuling, yang telah membangun fasilitas manufaktur di dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah ingin memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasok industri ini.
 

"Saat ini produksi mobil kita sekitar 1,2 juta unit per tahun, dan diperkirakan meningkat hingga 2,5 juta unit pada 2030. Masa kita tidak bisa berperan lebih besar dalam industri kendaraan listrik ini?" ungkapnya.
 

Terkait upaya pengembangan kendaraan listrik nasional, Rosan mengisyaratkan bahwa pemerintah tengah mengkaji lebih jauh kemungkinan produksi kendaraan listrik lokal. Mobil Maung yang dikembangkan oleh PT Pindad disebut sebagai salah satu contoh potensi pengembangan kendaraan listrik buatan Indonesia.
 

"Kita kan sudah ada Maung, mungkin akan ada pengembangan berikutnya. Ini akan kita bicarakan lebih lanjut," ujarnya.
 

Dukungan Penuh dari Berbagai Pihak
 

Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah pejabat dan akademisi, termasuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Direktur Utama PT Pindad Prof. Sigit Puji Santoso, Guru Besar ITB Prof. Brian Yuliarto, serta Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Tbk Pandu Patria Sjahrir.
 

Pemerintah berharap melalui strategi ini, Indonesia bisa mempercepat pengembangan industri kendaraan listrik nasional dan menjadi pemain utama dalam rantai pasok global, sejalan dengan upaya mencapai transisi energi dan keberlanjutan lingkungan.rajamedia

Komentar: