Erna Sari Dewi: BSN Jangan Dianaktirikan, Anggaran Harus Naik, Bukan Dipangkas!

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Parlemen – Anggota Komisi VII DPR RI, Erna Sari Dewi, angkat suara lantang soal nasib Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang dianggap seperti "anak tiri" dalam kebijakan fiskal negara.
Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama BSN di Senayan, Selasa (8/7/2025), Erna menyindir keras pemangkasan anggaran lembaga yang justru memegang peran kunci dalam menjaga kualitas dan daya saing industri nasional.
"Terkait alokasi anggaran BSN yang dipotong drastis, ini perlu dikaji ulang. Kita harus ingat bahwa BSN adalah aktor utama yang menjaga mutu produk nasional," tegas Erna di ruang rapat Komisi VII.
Industri Lemah, BSN Harusnya Kuat
Politisi Partai NasDem ini menyebut, kondisi industri dalam negeri yang sedang tidak baik-baik saja justru membutuhkan peran BSN yang semakin kuat.
Sayangnya, kata dia, anggaran lembaga ini malah justru dipangkas hingga 26% untuk tahun 2026, meskipun realisasi anggarannya di tahun sebelumnya mencapai 99,76%.
"Kalau kita bicara soal peningkatan daya saing industri, maka BSN harus diperkuat. Bukan malah dipangkas. Ini tidak adil, seperti ada perlakuan bawang merah dan bawang putih terhadap lembaga negara," sindir Erna tajam.
NasDem Tolak Pemangkasan!
Fraksi Partai NasDem, lanjut Erna, menolak keras pemotongan anggaran BSN dan merekomendasikan pengkajian ulang oleh pemerintah. Ia mengingatkan, pemotongan ini bukan hanya soal angka, tapi soal keberlangsungan pelayanan publik dan sistem mutu nasional.
"Penurunan anggaran ini bisa menimbulkan stagnasi terhadap pelayanan publik, terutama dalam menjaga mutu produk nasional. Ini harus menjadi perhatian serius," pungkas Erna, legislator dari Dapil Bengkulu itu.
Suara lantang Erna Sari Dewi ini seolah mewakili jeritan senyap lembaga strategis seperti BSN, yang kinerjanya diakui tinggi, tapi anggarannya justru dipangkas tajam.
Siapa lagi yang akan menjaga mutu produk nasional jika bukan BSN? Dan siapa lagi yang akan memperjuangkan BSN kalau bukan wakil rakyat?
Politik | 4 hari yang lalu
Opini | 3 hari yang lalu
Politik | 2 hari yang lalu
Parlemen | 4 hari yang lalu
Dunia | 6 hari yang lalu
Otomotif | 4 hari yang lalu
Keamanan | 4 hari yang lalu
Politik | 3 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu