Puan Pastikan Semua Pihak Bisa Sampaikan Aspirasi Revisi KUHAP

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Polkam – Ketua DPR RI Puan Maharani buka suara menanggapi sorotan tajam dari Koalisi Masyarakat Sipil terkait Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Ia menegaskan, proses pembahasan revisi KUHAP dilakukan secara terbuka dan transparan.
 

“Tidak ada yang ditutupi, semua berjalan terbuka. DPR mengundang berbagai pihak dan membuka ruang bagi semua elemen masyarakat,” tegas Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/7/2025).
 

DPR: Semua Pihak Diundang Bicara!
 

Puan menjelaskan, pembahasan KUHAP dilakukan dengan mekanisme rapat dengar pendapat (RDP), rapat dengar pendapat umum (RDPU), hingga diskusi dengan kelompok-kelompok masyarakat. Semua aspirasi dijamin tersalurkan.
 

“Sampai hari ini prosesnya masih berjalan di Komisi III. Setiap elemen masyarakat boleh ikut menyampaikan masukan secara langsung,” ujar Puan yang juga menjabat Ketua DPP PDIP itu.
 

Tidak Terburu-buru, Sudah Dibahas Sejak Lama
 

Ia memastikan DPR tidak terburu-buru dalam menggodok revisi KUHAP. Menurutnya, proses pembahasan bahkan sudah berjalan sejak masa sidang sebelumnya.
 

“Jadi proses ini panjang, tidak ujuk-ujuk disahkan. Kita sudah membahasnya berbulan-bulan, sejak beberapa sidang lalu,” tambah Puan.
 

Habiburokhman Tantang Koalisi Sipil: Datang ke Rumah Rakyat
 

Aksi penolakan dari Koalisi Masyarakat Sipil sempat memanas di depan Gerbang Pancasila DPR pada Senin (14/7/2025). Namun Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menanggapi santai. Ia justru mengajak mereka masuk ke parlemen untuk berdiskusi langsung.
 

“Silakan datang ke sini, rumah rakyat terbuka buat siapa saja. Tidak perlu teriak di luar pagar,” kata Habiburokhman di Senayan.
 

Menurutnya, DPR selalu siap membuka ruang dialog. 
 

“Kalau ke saya langsung ya sendirian, mending ke DPR ramai-ramai, diskusi lebih enak,” kelakarnya.
 

DPR menegaskan komitmennya menjalankan pembahasan revisi KUHAP dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik.