Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Presiden ke- 5 Sindir Hukum Zaman Now: “Gampang Banget Dipanggil Polisi”

Laporan: Firman
Minggu, 08 Juni 2025 | 05:53 WIB
Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri - Foto: Repro -
Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri - Foto: Repro -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Polkam – Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, kembali melontarkan kritik tajam. Kali ini, sasarannya adalah kondisi penegakan hukum di Indonesia yang ia sebut “tidak baik-baik saja”.
 

Saat membuka pameran fotografi sang adik, Guntur Soekarnoputra, di Galeri Nasional, Sabtu (7/6), Megawati menyampaikan keresahannya soal banyaknya warga yang takut menyampaikan pendapat karena bayang-bayang pemanggilan oleh aparat kepolisian.
 

“Sekarang kan gampang banget dipanggil polisi,” kata Mega.
“Saya ini ceplas-ceplos. Tapi orang lain? Saya tanya, ‘kenapa kamu diam saja, punya mulut?’ Ya karena takut,” sambungnya lantang.
 

Hukum Tidak Lagi Berdiri Sama Rata?
 

Megawati mengaku heran. Ia mempertanyakan bagaimana mungkin di negara dengan konstitusi yang menjamin kesetaraan di depan hukum, justru rasa takut lebih mendominasi.
 

“Di konstitusi disebutkan, setiap warga negara mempunyai hak yang sama di mata hukum. Tapi saya lihat sekarang? Hukum seperti kehilangan arah,” tegasnya.
 

Menurutnya, banyak pejabat dan penguasa hari ini justru memalingkan muka dari prinsip dasar tersebut.
 

“Saat satu golongan berkuasa, yang lain seperti tidak dianggap warga negara. Itu yang terjadi sekarang,” sindir Ketua Umum PDIP itu.

 

“Emangnya Polisi Itu Siapa?”
 

Tak berhenti di situ, Megawati juga melontarkan kritik keras terhadap institusi kepolisian. Ia mengingatkan bahwa polisi bukan warga paling terhormat di republik ini, dan rakyat tak perlu gentar mengutarakan kebenaran.
 

“Emangnya polisi itu siapa? Memangnya warga terhormat di Republik ini? Tidak!” tegasnya.
“Saya lho yang memisahkan polisi dari ABRI sebagai Presiden ke-5 waktu itu,” kenangnya.

 

Mega mengingatkan kembali bagaimana Republik Indonesia dibangun dengan penderitaan dan air mata, bukan dengan tekanan dan ketakutan.
 

“Dulu, masa Orde Baru, semua orang disuruh tutup mulut. Sekarang kok seperti mau diulang?” pungkas Megawati dengan nada getir.rajamedia

Komentar: