Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Prabowo Persilahkan WNA Pimpin BUMN: Kita Butuh Otak Terbaik, Standar Bisnis Internasional

Laporan: Firman
Kamis, 16 Oktober 2025 | 18:47 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat  menjadi pembicara di acara Forbes Global CEO Conference di Jakarta, Rabu (15/10/2025) malam  - BPMI Setpres -
Presiden Prabowo Subianto saat menjadi pembicara di acara Forbes Global CEO Conference di Jakarta, Rabu (15/10/2025) malam - BPMI Setpres -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, BUMN - Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah besar dan berani. Dalam pidatonya di Forbes Global CEO Conference di Jakarta, Rabu (15/10/2025) malam, Kepala Negara mengumumkan perubahan regulasi penting: warga negara asing (WNA) kini dapat memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
 

Regulasi Baru: BUMN Terbuka untuk Talenta Global
 

“Sudah mengubah regulasinya, sekarang ekspatriat, non-Indonesia bisa memimpin BUMN kita. Jadi saya sangat bersemangat,” kata Presiden Prabowo dalam dialognya bersama Chairman Forbes Media, Steve Forbes.
 

Langkah ini, menurut Prabowo, merupakan bagian dari upaya menempatkan BUMN pada level pengelolaan yang setara dengan korporasi global. Ia ingin agar perusahaan pelat merah dikelola oleh talenta terbaik — tanpa batas kewarganegaraan.
 

Instruksi untuk BPI Danantara: Cari Talenta Terbaik
 

Presiden Prabowo menegaskan arah kebijakan baru ini kepada BPI Danantara, lembaga pengelola restrukturisasi BUMN yang baru dibentuk.
 

“Saya sampaikan kepada manajemen Danantara untuk menjalankannya dengan standar internasional. Kalian bisa mencari otak-otak terbaik, talenta-talenta terbaik,” tegasnya.
 

Menurutnya, profesionalisme dan efisiensi adalah kunci agar BUMN tidak hanya menjadi aset negara, tapi juga pemain besar di kancah bisnis global.
 

Dari Seribu ke Dua Ratus BUMN
 

Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengungkapkan rencana rasionalisasi jumlah BUMN.
 

“Saya sudah memberi arahan kepada ketua Danantara untuk merasionalisasi semuanya, mengurangi dari seribu BUMN menjadi sekitar 200 atau 300,” jelas Prabowo.
 

Ia menilai, dengan jumlah yang lebih ramping, pengawasan dan pengelolaan akan lebih mudah, serta keuntungan BUMN dapat lebih besar dirasakan negara.
 

“Lebih sedikit, tapi lebih kuat dan efisien,” tegasnya.
 

Fokus pada Efisiensi dan Keuntungan Negara
 

Prabowo meyakini, reformasi ini akan membuat kinerja BUMN meningkat signifikan. Setiap BUMN yang tersisa akan diarahkan untuk memiliki tata kelola korporasi berstandar internasional, dengan target keuntungan yang langsung berdampak ke kas negara.
 

“Kita ingin BUMN menjadi institusi profesional, bersaing di tingkat global, dan menghasilkan imbal hasil besar bagi bangsa,” kata Presiden.
 

Steve Forbes: “Anda Terlihat Lebih Muda, Pak Presiden”
 

Dialog antara Prabowo dan Steve Forbes berlangsung hangat dan penuh canda. Di akhir sesi, Forbes bahkan menyelipkan ucapan ulang tahun kepada Prabowo, yang akan berusia 74 tahun pada 17 Oktober mendatang.
 

“Pada hari Jumat ini, kita merayakan ulang tahun Anda. Dan karena saya lebih tua, saya bisa bilang — Anda terlihat muda bagi saya,” ujar Steve Forbes, disambut tawa para hadirin.
 

Langkah reformasi Prabowo membuka babak baru tata kelola BUMN Indonesia: lebih terbuka, kompetitif, dan global.rajamedia

Komentar: