Menteri PKP Genjot Rumah Subsidi: Lompatan Besar Tangani Backlog 9,9 Juta Unit!

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Perumahan Rakyat – Pemerintah melangkah agresif atasi krisis backlog perumahan nasional. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menegaskan komitmen kuat pemerintah dalam mempercepat penyediaan hunian layak lewat program rumah subsidi.
Dalam acara Penandatanganan MoU dengan BRI dan Akad Massal 1.000 Debitur KPR Subsidi, Maruarar menegaskan untuk pertama kalinya dalam sejarah, pemerintah menetapkan kuota rumah subsidi sebesar 350.000 unit. Angka ini naik 75 persen dari tahun lalu.
“Ini bukan sekadar kenaikan. Ini lompatan besar,” ujar Maruarar di Menara BRILian, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Dorong BRI Jadi Pemain Sentral Perumahan
Maruarar mengapresiasi peran BRI yang sudah mengalokasikan 25.000 unit KPR subsidi. Ia bahkan mendorong BRI menaikkan kuota jadi 35.000 debitur, menilai NPL BRI sangat rendah: hanya 1,1 persen.
“Saya usulkan divisi khusus perumahan di BRI. KUR, kredit mikro, sudah di BRI. Rumah subsidi harusnya maksimal juga di BRI,” tegasnya.
3 Pilar Strategi Pemerintah
Ara memaparkan strategi besar pemerintah terdiri dari:
1. Rumah Subsidi – untuk rakyat belum punya rumah
2. BSPS – renovasi rumah tidak layak huni
3. KUR Perumahan – pembiayaan sektor konstruksi hulu dan hilir
Pemerintah juga hapus sejumlah beban biaya seperti PBG, BPTB, serta fasilitasi uang muka gratis dan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
“Belum setahun, ekosistem sudah terbentuk antara bank, pengembang, Tapera, dan stakeholder lain. Ini kolaborasi luar biasa,” katanya.
Gandeng Kampus, Kualitas Rumah Meningkat
Menteri Ara juga soroti kualitas rumah subsidi yang makin layak. Ia akan menggandeng kampus besar seperti ITB, UI, UNPAD, UNPAR untuk dorong inovasi dan keterlibatan alumni di sektor ini.
BRI Unggul Salurkan KPRS
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, mengungkap BRI telah menyalurkan lebih dari 101.000 unit KPR Subsidi dengan outstanding hampir Rp14 triliun.
“NPL tetap rendah di 1,1 persen. Ini bukti prinsip kehati-hatian,” ujar Hery.
Bahkan per Juli 2025, BRI mencatat penyaluran FLPP mencapai 105,88 persen dari target.
Sebagai akselerasi, BRI dan Kementerian PKP gelar akad massal di 75 kantor cabang BRI, serentak di seluruh Indonesia, dengan 1.000 nasabah.
Hukum | 5 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Ekbis | 6 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Keamanan | 3 hari yang lalu