Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Mendikdasmen Hidupkan Lagi Penjurusan IPA-IPS-Bahasa di SMA

Laporan: Nazila Nur
Sabtu, 12 April 2025 | 15:22 WIB
Mendikdasmen Abdul Mu’ti memastikan kebijakan penjurusan akan kembali diberlakukan mulai tahun ajaran 2025/2026. - Foto: Repro-
Mendikdasmen Abdul Mu’ti memastikan kebijakan penjurusan akan kembali diberlakukan mulai tahun ajaran 2025/2026. - Foto: Repro-

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Jakarta – Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa yang sempat dikubur di era Nadiem Makarim, bakal dihidupkan lagi. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memastikan kebijakan penjurusan akan kembali diberlakukan mulai tahun ajaran 2025/2026. 
 

Kebijakan ini sekaligus mengawal penerapan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang akan jadi acuan masuk perguruan tinggi.
 

"Ini bocoran, jurusan akan kita hidupkan lagi. Jadi nanti akan ada lagi jurusan IPA, IPS, dan Bahasa," ceplos Mu’ti, saat halal bihalal bareng Forum Wartawan Pendidikan (Fortadik), Jumat (11/4/2025).
 

Siap-Siap TKA, Nggak Bisa Ngeles Lagi
 

Mu’ti bilang, penjurusan ini bakal nyambung ke TKA, yang mulai diuji coba buat siswa kelas 12 tahun ini, tepatnya bulan November. Sistemnya berbasis mata pelajaran, jadi nggak bisa lagi sembarang ambil jurusan di kuliah. Harus sesuai kemampuan akademik.
 

“Nanti TKA wajib ada Bahasa Indonesia dan Matematika, plus mata pelajaran sesuai jurusan. Anak IPA bisa pilih Fisika, Kimia, atau Biologi. Anak IPS bisa ambil Ekonomi, Sejarah, dan lainnya,” jelasnya.
 

Mu’ti menilai, sistem ini bakal bikin proses masuk kampus lebih adil dan terukur. Nggak asal punya duit atau koneksi, tapi benar-benar karena kemampuan.
 

Selamat Tinggal Sistem Nadiem?
 

Seperti diketahui, sistem penjurusan dibubarkan di era Nadiem Makarim. Alasannya, penjurusan dianggap menciptakan diskriminasi. Jurusan IPA selalu dianggap paling keren, sementara jurusan lain dinomorduakan. 

 

Tapi, Mu’ti seolah nggak peduli. Yang penting sekarang, pendidikan harus relevan dan bisa mengukur kemampuan siswa dengan benar.
 

“Dengan cara seperti itu, kemampuan akademik seseorang akan menjadi landasan ketika ingin melanjutkan ke perguruan tinggi di jurusan tertentu,” tandasnya.
 

Siap-siap aja, anak SMA. Era “bebas milih mapel semaunya” udah mau tamat. Jurusan balik lagi, dan yang males belajar... bakal keok di TKA!rajamedia

Komentar: