Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

May Day 2025 Prabowo Turun ke Jalan, Monas Jadi Panggung Rakyat Pekerja!

Laporan: Firman
Selasa, 29 April 2025 | 23:43 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat blusukan ke tempat banjir di Bekasi. - Repro -
Presiden Prabowo Subianto saat blusukan ke tempat banjir di Bekasi. - Repro -

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Jakarta — Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern Republik, seorang Presiden RI dijadwalkan hadir langsung di tengah-tengah gelombang massa buruh dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), 1 Mei 2025 mendatang.


Sang Presiden, Prabowo Subianto, tidak akan duduk di balik podium kekuasaan. Ia akan berdiri di hadapan lebih dari 200.000 buruh, di jantung ibu kota, tepatnya di Monumen Nasional (Monas). Sebuah langkah simbolik yang mengirim pesan kuat: Negara hadir untuk pekerja.


“Ini Bukan Seremoni. Ini Momentum!”

 

Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPIRASI), Mirah Sumirat, SE, menegaskan bahwa kehadiran Prabowo bukan sekadar basa-basi.


“Ini bukan seremoni tahunan. Ini momentum strategis. Para buruh akan menyampaikan 11 tuntutan utama langsung kepada Presiden!” tegasnya.


Tuntutan tersebut mencakup revisi UU Ketenagakerjaan, perlindungan pekerja informal dan difabel, hingga jaminan sosial dan upah layak. Isinya adalah cerminan dari luka dan harapan para buruh yang selama ini merasa hanya dijadikan pelengkap pembangunan.


Buruh: Dari Objek Menjadi Subjek Pembangunan


Mirah Sumirat menyampaikan, para pekerja selama ini menjadi tulang punggung ekonomi, namun seringkali hanya dijadikan angka statistik oleh pengambil kebijakan.


“Buruh bukan sekadar objek pembangunan. Kami adalah subjek yang nyata. Kami lah penggerak mesin-mesin ekonomi nasional,” katanya lantang.


Suara Jalanan, Suara Kebenaran


ASPIRASI menyerukan agar elemen masyarakat sipil, mahasiswa, dan organisasi rakyat turut bersolidaritas. May Day bukan milik buruh saja. Ini adalah panggung akbar bagi rakyat yang menuntut keadilan sosial.


“Kami tidak akan diam saat hak-hak kami dirampas. Suara kami adalah kekuatan. Dan kami akan terus menyuarakan kebenaran demi kesejahteraan rakyat pekerja Indonesia,” tutup Mirah Sumirat.


Catatan Raja Media:

 

1 Mei 2025 akan dikenang bukan sebagai pesta seremonial buruh. Tapi sebagai hari di mana Presiden turun menyambut rakyat pekerja, dan suara buruh menggema lebih keras dari toa kekuasaan.
Monas bukan lagi sekadar tugu. Ia menjadi panggung pengakuan dan perlawanan.rajamedia

Komentar: