Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Ketum PP Muhammadiyah: Puasa, Momentum Refleksi Diri bagi Warga dan Elit Bangsa

Laporan: Nazila Nur
Rabu, 12 Februari 2025 | 14:42 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. [Foto: Dok Muhammadiyah/RMN]
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. [Foto: Dok Muhammadiyah/RMN]

RAJAMEDIA.CO - Yogyakarta, 12 Februari 2025 – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan bahwa ibadah puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi sarana refleksi diri bagi warga dan elit bangsa. 
 

Haedar Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Ramadan sebagai momen perbaikan jiwa, pemikiran, dan tindakan.
 

"Setelah bertahun-tahun berpuasa, mari kita jadikan ibadah ini sebagai proses pencerahan jiwa, pikiran, dan orientasi tindakan. Kita harus menjadi insan yang lebih baik, memiliki jiwa yang tulus dan bersih dalam menghadapi berbagai persoalan, serta berpikir dan bertindak dengan penuh manfaat dan maslahat," ujar Haedar dalam Konferensi Pers PP Muhammadiyah tentang Maklumat Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 H di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Rabu (12/2).
 

Jaga Persatuan dan Teladan bagi Bangsa
 

Haedar juga mengingatkan bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, umat Islam harus menjadi teladan dalam menjaga persatuan dan kebersamaan, bukan sekadar hidup dalam kemajemukan tanpa makna.
 

"Kita harus merawat rumah kebersamaan dan kemajemukan ini dengan nilai-nilai yang bermakna, sehingga bangsa ini bisa semakin maju dan berperadaban tinggi," tambahnya.
 

Secara khusus, ia menyoroti peran elit bangsa, termasuk pemimpin di Muhammadiyah, agar menjadikan puasa sebagai ajang introspeksi. Ia menekankan bahwa pemimpin harus bijak dalam menggunakan kekuasaan dan menghindari gaya hidup berlebihan.
 

"Puasa mengajarkan kita menahan diri, hidup hemat, dan tidak boros. Tidak sepatutnya mereka yang memiliki kuasa justru pamer kemewahan, apalagi jika itu tidak memberikan contoh yang baik bagi rakyat," tegas Haedar.
 

Pasca-Pemilu, Pemimpin Harus Menjaga Amanah Rakyat
 

Lebih lanjut, Haedar menekankan bahwa pasca-Pemilu 2024, para pemimpin harus benar-benar menjaga amanah rakyat dengan nilai-nilai keruhanian yang tinggi.
 

"Jangan sampai kepemimpinan hanya digunakan untuk kepentingan diri dan kroni. Demokrasi sesuai dengan sila keempat Pancasila membutuhkan hikmah kebijaksanaan, sehingga para pemimpin harus memiliki ilmu dan kebijaksanaan agar dapat membimbing bangsa ini ke arah yang lebih baik," ujarnya.
 

Menutup pesannya, Haedar mengutip pemikiran Mr. Soepomo yang menegaskan bahwa membangun Indonesia bukan hanya membangun fisik, tetapi juga memberikan “nyawa” berupa ilmu dan hikmah bagi para pemimpinnya.
 

"Refleksi diri selama puasa harus menjadi jalan bagi para elit bangsa agar mampu membawa negeri ini menuju arah yang lebih baik, sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa," pungkasnya.rajamedia

Komentar: