Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Kemenag Diminta Tanggap Cepat! Aprozi Alam: Jangan Sepelekan Masalah Haji 2025!

Laporan: Nazila Nur
Kamis, 22 Mei 2025 | 05:55 WIB
Anggota Komisi VIII DPR RI, Aprozi Alam - Humas DPR -
Anggota Komisi VIII DPR RI, Aprozi Alam - Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Info Haji – Anggota Komisi VIII DPR RI, Aprozi Alam, mengingatkan keras Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI. Ia mendesak agar kementerian segera mengambil langkah strategis dan cepat dalam merespons sejumlah persoalan teknis yang mencuat dalam pelaksanaan ibadah haji 2025.
 

Penerbangan Lambat, Suami Istri Terpisah
 

Menurut Aprozi, beberapa keluhan utama seperti keterlambatan penerbangan jemaah dan pemisahan tempat tinggal antara suami dan istri di Tanah Suci tidak bisa dianggap sepele. Masalah ini, tegasnya, langsung memengaruhi kekhusyukan ibadah jemaah Indonesia.
 

“Permasalahan ini muncul karena adanya kebijakan baru dari Pemerintah Arab Saudi, seperti kewajiban daftar aplikasi Nusuk dan pemisahan hotel untuk suami istri,” jelas Aprozi dalam keterangannya yang dikutip dari Parlementaria, Rabu (21/5/2025).
 

Syarikah Ganti Sistem, Sosialisasi Nol
 

Lebih jauh, Aprozi membeberkan bahwa kebijakan pemisahan hotel ini adalah konsekuensi dari perubahan sistem syarikah—penyedia layanan jemaah—yang kini berubah dari satu menjadi delapan perusahaan. Ironisnya, perubahan itu tidak diiringi dengan sosialisasi yang memadai kepada Indonesia.
 

“Ada kekurangan komunikasi dari pihak Arab Saudi. Kita jadi sulit menyesuaikan layanan bagi jemaah,” kritik politisi Golkar ini tajam.
 

Keluarga Terpisah, Kekhusyukan Terganggu
 

Tak hanya soal hotel, Aprozi juga menyoroti sistem keberangkatan yang memisahkan anggota keluarga. 

 

“Kalau saya dan istri berangkat tahun ini, tapi anak baru berangkat tahun depan, itu akan menyulitkan kami untuk tinggal bersama,” ujarnya.
 

Maskapai Lalai, Pesawat Cadangan Tak Siaga
 

Terkait penerbangan, Aprozi menyesalkan lemahnya antisipasi teknis dari maskapai. Keterlambatan terus terjadi karena tidak adanya pesawat cadangan di embarkasi Indonesia. “Sudah kami tegur. Tapi ketika delay, tidak ada pesawat back-up,” ucapnya.
 

Ia juga mengungkap realitas di Arab Saudi, di mana antrean penerbangan menjadi hambatan tambahan. 

 

“Pesawat dari Jeddah atau Madinah harus antre giliran. Tidak bisa langsung balik karena nunggu izin terbang dari otoritas Saudi,” tambah Aprozi.
 

Ingatkan Niat Ibadah: Jangan Viral-viralin Makan!
 

Meski tajam menyampaikan kritik, Aprozi tetap mengingatkan pentingnya menjaga niat. Ia mengimbau jemaah agar bersabar dan tidak mudah mengeluh di media sosial. 

 

“Kalau makan tidak enak, jangan langsung diviralkan. Bisa-bisa 40 hari makan tidak enak terus,” sindirnya.
 

“Saya tidak marah pada Dirjen. Saya ingin solusi cepat. Tapi jemaah juga harus ingat, ini rumah Allah, rumah Rasulullah. Niat harus lurus. Jangan sampai ibadah jadi sia-sia karena salah hati,” pungkasnya.rajamedia

Komentar: