Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Judol Serbu Anak Sekolah, Esti Wijaya: Pendidikan Karakter Gagal Total!

Laporan: Halim Dzul
Kamis, 30 Oktober 2025 | 08:34 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR RI MY Esti Wijayati - Humas DPR RI -
Wakil Ketua Komisi X DPR RI MY Esti Wijayati - Humas DPR RI -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Legislator - Ancaman Judi Online (JUDOL) kini menyasar anak-anak sekolah! Wakil Ketua Komisi X DPR RI MY Esti Wijayati buka suara keras-keras menyoroti merebaknya fenomena JUDOL di kalangan pelajar. 
 

Menurutnya, ini bukti nyata pendidikan karakter di Indonesia gagal total hadapi gempuran era digital.
 

"Pendidikan karakter yang ada saat ini harus direformulasi menjadi pendidikan karakter berbasis risiko digital. Anak sejak dini harus paham konsekuensi nyata JUDOL," bentak Esti dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/10/2025).
 

Esti Peringatkan: JUDOL Bisa Rusak Generasi Muda!
 

Politisi PDIP ini tak main-main dalam menyikapi bahaya JUDOL. Ia menegaskan, pendidikan karakter harus jadi pondasi utama sistem pendidikan Indonesia, bukan sekadar pelengkap kurikulum.
 

"Pendidikan karakter harus jadi dasar dalam sistem pendidikan di Indonesia. Semuanya harus dimulai sejak anak-anak, dari bangku awal sekolah dasar," tegas Esti.
 

Belajar dari Jepang: Bentuk Karakter Dulu, Baru Calistung!
 

Esti mencontohkan kesuksesan Jepang membangun karakter bangsa. Di Negeri Sakura itu, anak-anak justru diajarkan karakter terlebih dahulu sebelum belajar baca-tulis-hitung.
 

"Mereka belajar menjaga kebersihan, tolong-menolong, dan tanamkan adab baik. Hasilnya, attitude masyarakat Jepang sangat menjunjung tinggi etika," papar Esti.
 

Semua Pihak Harus Bersatu Perangi JUDOL!
 

Esti menegaskan, perang melawan JUDOL bukan cuma tanggung jawab sekolah. Semua pihak harus turun tangan menyelamatkan generasi muda.
 

"Semua stakeholder bertanggung jawab pastikan anak-anak kita bebas dari JUDOL. Kami di DPR akan lakukan fungsi legislasi, penganggaran, dan pengawasan," tegasnya.
 

Esti Sebut JUDOL sebagai Penjajahan Digital!
 

Dalam momentum Sumpah Pemuda, Esti menyamakan bahaya JUDOL dengan penjajahan masa lalu. Ia mengingatkan, generasi muda kini hadapi bentuk baru penjajahan digital.
 

"Jika dulu pemuda berjuang merebut kemerdekaan dari penjajah, sekarang pemuda harus berjuang memerdekakan diri dari penjajahan digital yang gerus karakter bangsa," seru Esti.
 

Pemuda Harus Tangguh Hadapi Ancaman Digital!
 

Esti menekankan, pemuda masa kini harus jadi generasi yang tak hanya cerdas, tapi juga tangguh secara digital.
 

"Pemuda hari ini harus mampu memilah informasi, tolak manipulasi, dan jaga nilai-nilai kebangsaan di tengah derasnya arus teknologi," pesannya.
 

Menutup pernyataannya, Esti ajak generasi muda jaga semangat persatuan dan kemerdekaan berpikir di era digital.rajamedia

Komentar: