Iran Peringatkan AS - Israel: “Setiap Serangan Akan Dibalas dengan Kerusakan Tak Terperbaiki”

RAJAMEDIA.CO - Teheran, Iran – Suasana panas di Timur Tengah makin memuncak. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyampaikan peringatan keras kepada Amerika Serikat dan sekutunya.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah Iran, Rabu (18/6/2025), Khamenei menegaskan bahwa Iran tidak akan tunduk pada tekanan, apalagi ancaman militer dari Washington.
“Bangsa ini tidak akan pernah menyerah pada pemaksaan dari siapapun,” tegas Khamenei, seperti dilansir dari kantor berita AFP.
Pernyataan tersebut merupakan respons tegas atas ultimatum Presiden AS Donald Trump yang menuntut "penyerahan tanpa syarat" dari Teheran, di tengah konflik bersenjata yang berkobar antara Israel dan Iran sejak lima hari terakhir.
Trump Ancam, Khamenei Balas Menantang
Retorika Trump kian panas sejak pertemuan G7 di Kanada. Alih-alih meredam tensi, Presiden Amerika itu justru menepis isu gencatan senjata dan terus memprovokasi perlawanan terhadap Iran.
Namun Khamenei membalas ancaman itu dengan keyakinan historis rakyatnya yang sudah berkali-kali menghadapi agresi luar.
“Mereka yang mengenal sejarah Iran tahu bahwa rakyat Iran tidak akan menjawab dengan baik bahasa ancaman,” ujar Khamenei tajam.
“Kami tidak akan menerima perdamaian yang dipaksakan ataupun perang yang dipaksakan.”
Bahasa Darah dan Martir
Dalam pidatonya, Khamenei tak hanya bicara soal politik, tetapi juga membangkitkan memori kolektif bangsa Iran. Ia menyebut rakyatnya tak akan lupa pada darah para syuhada yang gugur membela tanah air.
“Bangsa ini tidak akan melupakan darah para martir dan serangan terhadap wilayah kami,” katanya, dalam siaran resmi yang juga dikutip kantor berita Mehr.
Peringatan untuk Tel Aviv
Tak ketinggalan, Khamenei juga mengarahkan pernyataan keras ke Israel, yang menurutnya menjadi provokator utama dalam eskalasi konflik ini. Ia menyebut serangan Israel ke wilayah Iran sebagai “kesalahan besar” yang akan dibalas dengan tegas.
“Israel telah melakukan kesalahan besar dan mereka akan membayar harganya,” tegasnya.
Krisis Kian Dalam, Perang Terbuka di Ujung Tanduk
Dengan pidato ini, jelas bahwa Iran tidak akan mundur. Dan dunia kini menyaksikan, apakah ancaman yang bersahutan ini akan berujung pada perang terbuka yang melibatkan kekuatan besar di kawasan, atau masih ada ruang diplomasi yang tersisa.
Satu hal pasti: bahasa ancaman tidak berlaku di Teheran.
🖊️ Redaksi Raja Media
Parlemen 6 hari yang lalu

Nasional | 6 hari yang lalu
Peristiwa | 6 hari yang lalu
Daerah | 3 hari yang lalu
Dunia | 4 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Info Haji | 6 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Politik | 3 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu