Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar, Desak PBB Segera Bertindak

Laporan: Zulhidayat Siregar
Rabu, 10 September 2025 | 09:47 WIB
Presiden RI Prabowo Subianto - Istimewa -
Presiden RI Prabowo Subianto - Istimewa -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Politik Global - Pemerintah Indonesia angkat bicara terkait serangan udara Israel ke ibu kota Qatar, Doha, kemarin, dengan menargetkan para pemimpin senior Hamas. Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, mengecam keras aksi brutal dari pihak militer negeri zionis tersebut.


Seperti dikutip dari akun X @Kemlu_RI, pihak Kemlu menegaskan serangan Israel ke Doha tersebut merupakan pelanggaran keras terhadap hukum internasional, termasuk Piagam PBB, pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar, dan ancaman besar terhadap keamanan dan perdamaian kawasan.


Beresiko Memperluas Konflik

Serangan ini beresiko mengeskalasi dan memperluas konflik di kawasan. Karena itu Indonesia mendesak PBB segera bertindak menghentikan kebrutalan Israel.


"Indonesia mengecam agresi ini dan kembali mengulangi seruannya kepada DK PBB untuk memenuhi mandatnya dengan mengambil langkah segera dan secara tegas menghentikan tindakan Israel dan menjamin akuntabilitas."


Dalam unggahan tersebut, pihak Kemlu pun menegaskan solidaritasnya terhadap Pemerintah dan rakyat Qatar seraya mendukung semua upaya penyelesaian guna menciptakan perdamaian di Timur Tengah.


"Indonesia menegaskan kembali solidaritasnya terhadap Pemerintah dan rakyat Qatar dan menekankan komitmennya untuk mendukung semua upaya diplomatis untuk mencapai penyelesaian adil, komprehensif, dan perdamaian berkelanjutan di Timur Tengah di bawah Solusi Dua-Negara."


Enam Orang Disebut Tewas


Sebagaimana diketahui Israel menyerang sebuah bangunan yang berada kawasan Katara, Doha pada Selasa sore waktu setempat kemarin. Bangunan tersebut dihuni oleh sejumlah anggota senior Biro Politik Hamas. Mereka berada di sana untuk melakukan perundingan tentang proposal gencatan senjata Jalur Gaza.


Serangan mematikan itu disebut menewaskan enam orang. Yaitu lima anggota Hamas termasuk putra pemimpin senior Hamas, Khalil al-Hayya serta seorang petugas keamanan Qatar.


Meski demikian, jajaran pimpinan Biro Politik Hamas selamat termasuk Khalil al-Hayya.


Israel Bertanggung Jawab


Pihak Israel mengakui bertanggung jawab sepenuhnya atas aksi serangan udara tersebut. Kantor pemimpin Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan itu sepenuhnya merupakan operasi independen Israel.


"Israel yang memulai, Israel yang melaksanakan, dan Israel yang bertanggung jawab penuh," tulis mereka di akun X-nya. rajamedia

Komentar: