Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

HPN Kembar

Oleh: H. Dede Zaki Mubarok
Minggu, 09 Februari 2025 | 14:09 WIB
HPN Kembar - Ilustrasi -
HPN Kembar - Ilustrasi -

RAJAMEDIA.CO - TAHUN ini tidak seperti biasanya. Ada dua perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di dua tempat berbeda. Satu di Kalimantan Selatan. Satu lagi di Riau.
 

Pejabat pemerintah pun bingung. Mau hadir di mana? Akhirnya tidak perlu hadir di mana-mana.
 

Padahal, sejak era Pak Harto, presiden selalu hadir di perayaan HPN. Tradisi yang bertahan puluhan tahun.
 

Tapi, HPN memang identik dengan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) tanggalnya pun sama 9 Februari. Maka, ketika PWI pecah, HPN pun ikut terbelah.
 

Kenapa bisa pecah?
 

PWI lahir 9 Februari 1946. Sebagai bagian dari perjuangan melawan Belanda. Wartawan saat itu ingin bersatu. Agar perjuangan lebih kuat.
 

Kini, PWI justru terpecah. Ironis.
 

Dalam tulisan Disway, Dahlan Iskan menyebut, salah satu tokoh utama di balik dinamika PWI adalah Ilham Bintang (IB). 
 

Nama yang tidak asing di dunia pers. Pemilik media Check & Recheck.
 

Dahulu, IB mendukung Henry Ch Bangun dalam pemilihan ketua umum PWI. Tapi sebelumnya, ia mendukung Atal Depari.
 

Lima tahun kemudian, IB berubah haluan. Ia mendukung Henry, hingga Atal kalah.
 

Tahun lalu, giliran IB meninggalkan Henry. Kini, ia mendukung Zulmansyah Sekedang dari Riau.
 

Hasilnya?
 

PWI pecah.
 

Henry merasa masih ketua umum yang sah. Zulmansyah juga merasa sah.
 

Dewan Pers pun turun tangan. Kantor pusat PWI di Kebon Sirih disegel. Kursi PWI di Dewan Pers dikosongkan.
 

Di daerah, perpecahan mulai terasa. Sudah ada kepengurusan ganda di beberapa provinsi.
 

HPN pun jadi kembar.
 

Yang mana yang lebih meriah?
 

Tidak tahu.
 

Tapi satu hal pasti: ini sejarah kelam bagi dunia pers Indonesia.rajamedia

Komentar: