Gus Ipul Dicopot, Gus Yahya Balas Dendam? Ini Fakta di Balik Restrukturisasi PBNU
RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Kisruh PBNU - Drama internal PBNU kian panas. Usai dicopot dari jabatan Ketua Umum, Gus Yahya justru tampil memimpin rapat yang memecat Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Rapat Harian Tanfidziyah Jumat (28/11/2025) itu menjadi momentum pembalasan dendam politik di tubuh Nahdlatul Ulama.
Gus Yahya Pakai Sisa Masa Jabatan untuk Balas Dendam
Meski statusnya sebagai Ketum PBNU sudah dipecat sehari sebelumnya, Gus Yahya masih menggunakan sisa kewenangannya untuk memimpin rapat pemberhentian Gus Ipul. Ini menunjukkan bahwa keputusan pemecatan dirinya belum diakui sepenuhnya oleh seluruh jajaran PBNU.
Gus Yahya seolah menunjukkan bahwa dia masih punya kendali atas struktur Tanfidziyah.
Pemecatan Gus Ipul ini jelas aksi balasan terhadap keputusan pemecatan sebelumnya.
Pola Pembalasan Berantai Dimulai
Pemecatan Gus Ipul yang notabene sekutu dekat Gus Yahya dinilai sebagai bentuk perlawanan terhadap keputusan Rais Aam dan Syuriyah.
Sumber internal PBNU mengungkapkan, Gus Ipul dianggap tidak maksimal membela Gus Yahya dalam proses pemecatannya.
"Ini politik balas dendam. Gus Yahya ingin menunjukkan bahwa dia masih punya taring, sekaligus membersihkan orang-orang yang dianggap tidak loyal mendukung posisinya," tambah sumber tersebut.
Dua Kubu Kini Berhadap-hadapan Terbuka
Situasi ini mempertegas polarisasi di tubuh PBNU:
- Kubu Rais Aam dan Syuriyah yang memecat Gus Yahya
- Kubu Gus Yahya yang masih menguasai struktur Tanfidziyah
Status Hukum Semakin Rumit
Kerumitan semakin bertambah karena:
- Pemecatan Gus Yahya oleh Syuriyah masih bisa diajukan banding ke Majelis Tahkim
- Gus Yahya masih menggunakan kewenangan Ketum untuk memecat Gus Ipul
- Terjadi dualisme kepemimpinan de facto di tubuh PBNU
Masyarakat NU Resah
Banyak kader dan warga NU yang menyayangkan konflik internal ini.
"Kami khawatir perseteruan ini akan mengganggu kerja-kerja nyata NU di akar rumput. Seharusnya semua pihak mengutamakan kedamaian organisasi," ujar salah satu pengurus NU daerah.
Menunggu Keputusan Final Majelis Tahkim
Nasib akhir kepemimpinan PBNU kini bergantung pada:
- Proses banding Gus Yahya ke Majelis Tahkim
- Kemungkinan intervensi Rais Aam
- Tekanan dari basis massa NU di daerah
Pertarungan ini diprediksi masih akan berlanjut, dengan risiko perpecahan yang semakin nyata jika tidak segera ditemukan jalan damai.![]()
Opini | 4 hari yang lalu
Nasional | 3 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Pendidikan | 1 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu