Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

DPR Minta Waspada Sabotase di Program Makan Bergizi Gratis

Laporan: Firman
Sabtu, 27 September 2025 | 21:33 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo - Humas DPR -
Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo - Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Legislator - Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo meminta pemerintah meningkatkan kewaspadaan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Peringatan itu disampaikan menyusul maraknya kasus keracunan yang menimpa anak-anak sekolah di berbagai daerah.
 

Dugaan Sabotase Harus Diantisipasi
 

Firman menilai kasus keracunan yang berulang tidak bisa dianggap sepele. Ia bahkan menyebut kemungkinan adanya sabotase oleh pihak tertentu terhadap program unggulan tersebut.
 

“Badan Gizi Nasional harus tetap waspada tentang kemungkinan adanya sabotase oleh pihak-pihak tertentu,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (26/9/2025).
 

Perlu Investigasi Menyeluruh
 

Legislator Fraksi Golkar itu mengaku heran kasus keracunan kerap terjadi hampir bersamaan di berbagai tempat. Karena itu, ia menilai investigasi menyeluruh sangat penting untuk mengetahui penyebab pasti.
 

“Ini sangat memprihatinkan dan memerlukan investigasi menyeluruh. Pelaksanaan di lapangan harus lebih selektif lagi,” tegas Firman.
 

Libatkan PKK, Persit, dan Bhayangkari
 

Untuk memastikan keamanan, Firman menyarankan agar Pemda lebih dilibatkan, termasuk peran ibu-ibu PKK sesuai tingkatan, Persit (Persatuan Istri Prajurit Kartika Chandra Kirana), dan Bhayangkari di daerah.
 

“Dengan begitu, pengawasan bisa lebih ketat dan dekat dengan masyarakat,” imbuhnya.
 

Dorongan Evaluasi dari Literatur Institut
 

Sebelumnya, Literatur Institut juga menekan Badan Gizi Nasional (BGN) agar melakukan evaluasi komprehensif terhadap pelaksanaan MBG. Hal ini menyusul dugaan kelalaian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dituding menjadi penyebab sejumlah kasus keracunan.
 

“Evaluasi menyeluruh penting dilakukan, baik terhadap SOP maupun sistem pengawasan internal di SPPG,” kata Direktur Literatur Institut, Asran Siara, Sabtu (27/9/2025).
 

40 SPPG Ditutup
 

Asran mendukung langkah tegas BGN yang telah menutup setidaknya 40 SPPG karena tidak memenuhi standar operasional. Menurutnya, program pemenuhan gizi masyarakat harus dijalankan dengan prinsip zero accident.
 

“Kita berharap program MBG tetap berjalan sesuai tujuan, namun keamanan anak-anak harus jadi prioritas,” pungkasnya.rajamedia

Komentar: