Diajak Prabowo Gabung Pemerintahan Baru! Surya Paloh: 50:50 Possibility-nya
RAJAMEDIA.CO - Politik, Jakarta - Ketua Umum NasDem Surya Paloh enggan tergesa-gesa memutuskan ajakan gabungan pemerintahan baru, usai calon presiden terpilih Prabowo Subianto mengisyaratkan menginginkan Partai NasDem masuk dalam koalisi.
"Kita lihat perkembangan ke depan," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (22/3).
Surya Paloh mengatakan dirinya pernah menyampaikan bahwa bergabung dengan pemerintah baru bukan prioritas. Namun, dia tetap menunggu dinamika politik selanjutnya.
"Itu 50:50 possibility-nya (kemungkinannya)," ujarn Surya Paloh.
Diketahui, calon presiden Prabowo Subianto bersama rombongannya mendatangi markas Partai Nasdem untuk bersilaturahmi dengan Surya Paloh.
Prabowo Subianto sendiri tiba di lokasi pada pukul 13.40 WIB. Kedatangannya pun disambut hangat dengan pelukan oleh Surya Paloh.
"Apa kabar?," tanya Prabowo Subianto kepada Surya Paloh dan menjawab bahwa dirinya dalam kondisi sehat.
Mereka berdua saling memberikan salam hormat dan saling lempar senyuman saat saling bertatapan. Setelah itu, mereka pun melangsung pertemuan secara tertutup.
Usai pertemuan Prabowo mengaku rutin mengajak NasDem bekerja sama.
"Saya selalu menawari, saya selalu mengajak," ujar Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Menurut Prabowo, Surya Paloh pernah menyampaikan harapannya kalau pemilu kali ini dapat melahirkan pemerintahan yang lebih hebat, kuat, dan solid. Hal ini penting sebagai modal dalam menjalankan roda administrasi pemerintahan di masa depan.
Dalam kunjungan itu, Prabowo hadir ditemani langsung oleh sejumlah elit Gerindra, yaitu Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani dan Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Sedangkan Surya Paloh sendiri didampingi oleh sejumlah petinggi Partai Nasdem, yakni Lestari Moerdijat, Willy Aditya, dan Ahmad Sahroni.
Info Haji | 6 hari yang lalu
Keamanan | 5 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Ekbis | 6 hari yang lalu
Gaya Hidup | 5 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Politik | 3 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu