Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Di Teheran, FPN Galang Pembentukan Front Anti Imperialisme untuk Melawan Israel

Laporan: Zulhidayat Siregar
Senin, 20 Oktober 2025 | 17:20 WIB
Suasana pelaksanaan Konferensi Internasional ke-8 Solidaritas untuk Anak dan Pemuda Palestina di Teheran, Iran, pada 11-13 Oktober 2025 lalu.
Suasana pelaksanaan Konferensi Internasional ke-8 Solidaritas untuk Anak dan Pemuda Palestina di Teheran, Iran, pada 11-13 Oktober 2025 lalu.

RAJAMEDIA.CO - Teheran, Solidaritas Palestina - Dalam acara Konferensi Internasional ke-8 Solidaritas untuk Anak dan Pemuda Palestina di Teheran, Iran, Sekjen Free Palestine Network (FPN) Furqan AMC dari Indonesia mengajak semua jaringan yang hadir dari berbagai penjuru dunia untuk membangun Front Anti Imperialisme.


Konferensi yang dilangsungkan dari tanggal 11-13 Oktober 2025 ini dihadiri tokoh-tokoh politik, budaya, hukum, serta aktivis poros perlawanan dari berbagai organisasi di seluruh dunia.


"Rumus zionisme/kolonialisme/imperialisme dari dulu sama, yaitu pecah belah. Karena itu melawannya harus dengan Persatuan Perjuangan," ungkap Furqan dalam keterangannya Senin (20/10/2025).


Lampaui Perbedaan dan Ego Kelompok


Dia menjelaskan Front Anti Imperialisme di seluruh dunia harus dibangun dari berbagai latar belakang ideologi, agama, mazhab, suku bangsa dan negara.


"Kita harus mampu melampaui semua perbedaan dan ego kelompok (ashabiyah) untuk membangun persatuan perjuangan menumbangkan zionisme/kolonialisme/imperialisme. Front Anti Imperialisme itu harus kita bangun dengan terpimpin, terorganisir dan berlipat ganda," tegas Furqan.

Foto: Sekjen Free Palestine Network (FPN) Furqan AMC (kiri)


Israel Benteng Terakhir Kolonialisme


Lebih lanjut Furqan menjelaskan bahwa Palestina adalah Front Anti Imperialisme terdepan saat ini. Sedangkan Israel adalah benteng terakhir kolonialiame/imperialisme.


Pada kongres perdana zionisme internasional tahun 1897 bapak pendiri Israel, Theodore Herzl menyebut dengan gamblang bahwa tujuan Israel didirikan adalah untuk menopang kolonialisme dan imperialisme di Asia Barat/Timur Tengah.


"Yang dipraktekkan zionisme Iarael adalah setler colonialism (kolonialisme pemukim). Persis seperti yang dipraktikkan Inggris ketika mengambil alih Kanada dan Australia dari suku Aborigin, serta mengambil alih Amerika dari suku Indian. Politik apartheid Zionisme Israel sangatlah rasis dan fasis," urai Furqan.


Solusi Dunia Negara hanya Fatamorgana


Adapun terkait "solusi dua negara" menurut Furqan sudah puluhan tahun digaungkan, tapi kenyataannya sampai sekarang Palestina belum merdeka. Kenapa? Karena memang Israel tidak menginginkan adanya negara Palestina.


Jadi, harapan palsu "solusi dua negara" selama ini lebih terlihat seperti taktik buying time untuk memberi waktu bagi Israel menggusur dan mencaplok wilayah Palestina sebagaimana yang tergambar dari peta yang populer, di mana wilayah Palestina semakin lama semakin mengecil digerogoti kanker zionis.


"Perdamaian abadi dengan solusi dua negara hanyalah fatamorgana. Sepanjang ideologi zionisme masih bercokol, selamanya tidak akan ada perdamaian abadi. Pengalaman membuktikannya," pungkas Furqan.rajamedia

Komentar: