Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Calon Dewan

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Buka Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke-XIV, Haedar Nashir: Uswah Hasanah Dan Berkemajuan

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 03 Desember 2022 | 13:05 WIB
Share:
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir membuka Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke XIV di Bandung/Dok
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir membuka Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke XIV di Bandung/Dok

Raja Media (RM), Bandung - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mendoakan muktamar Nasyiatul Aisyiyah menjadi uswah hasanah dan berkemajuan sebagai Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah di Surakarta.

Hal itu disampaikan Haedar Nashir saat Pembukaan Muktamar ke-XIV Nasyiatul Aisyiyah, di Gedung Budaya Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (3/12).

BACA JUGA

Haedar juga berharap muktamar ini berjalan sesuai dengan tema “Memajukan Perempuan, Menguatkan Peradaban”.

Menurutnya, muktamar yang uswah hasanah dan berkemajuan, merupakan cerminan diri dari gelaran permusyawaratan yang dimiliki oleh Muhammadiyah beserta organisasi otonom nya.

"Muktamar itu bukan etalase, tetapi cermin dari Muhammadiyah dan seluruh keluarga besar persyarikatan dan insyaallah menjadi juga tentu akan menjadi contoh bagi bangsa Indonesia yang tahun 2024 bermuktamar, yaitu pemilu 2024,” ujar Haedar.

Melalui Muktamar ke-XIV Nasyiatul Aisyiyah ini, juga harus disertai semangat bersatu di dalam Nasyiah, persatuan Indonesia dan gotong royong, sekaligus saling tolong menolong sebagaimana perintah yang ada di dalam Al Qur’an.

"Hal ini yang mengikat seluruh elemen yang terhimpun dalam persyarikatan," ujarnya.

Lanjut Haedar, dalam konteks kebangsaan, Indonesia bisa tetap bertahan dan maju seperti sekarang disebabkan oleh persatuan dan gotong royong dari seluruh elemen yang ada. Persatuan, kemajuan dan gotong royong tersebut lahir dari perjuangan panjang dan ketulusan.

"Maka insyaallah dari acara muktamar ini akan lahir semangat itu,” imbuhnya.

Sebagai acara untuk meregenerasi kepemimpinan, di persyarikatan kepemimpinan yang ada di merupakan usaha menghadirkan nilai-nilai Islam untuk pengkhidmatan, yang memadukan antara nilai agama yang membawa peradaban bangsa dan agama yang membangun peradaban itu sendiri.

“Kepemimpinan dalam perspektif Islam itu adalah proyeksi dari fungsi kerisalahan nabi, artinya adalah kepemimpinan prophetik atau kepemimpinan kenabian. Untuk menegakan nilai-nilai agama yang bukan ekslusif untuk orang Islam itu sendiri,” ungkapnya.

Sedangkan bagi suami yang mendampingi para istri yang mengikuti Muktamar ke-XIV Nasyiatul Aisyiyah, Haedar berpesan supaya mereka menjaga anak-anaknya dengan gembira dan jangan ada komplain, sebab mereka datang sebagai Penggembira supaya tidak gugur status tersebut maka para suami harus senantiasa bergembira dalam menjaga anak-anaknya.

Dalam acara pembukaan itu, hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Menag Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Mendag Zulkifli Hasan, Anggota PP Muhammadiyah Anwar Abbas, Dadang Kahmad, Hilman Latief dan Agung Danarto, Kapolda Jabar, Bupati Kabupaten Bandung, Ketua PWM dan PWA Jabar, beserta ketua Organisasi Otonom Pusat.rajamedia

Komentar: