BKSAP Luncurkan Empat Buku, Pembelaan RI atas Palestina Hingga Ajakan Pemulihan Myanmar
RAJAMEDIA.CO - Info Parlemen - Dalam rangka rangkuman pertanggungjawaban kinerja periode masa jabatan 2019-2024, Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) meluncurkan empat buku sekaligus .
Adapun empat buku tersebut yakni Membela Palestina Perjuangan BKSAP dan Diplomasi Parlemen, Diplomasi Parlemen Memulihkan Myanmar Menjaga ASEAN, Diplomasi Parlemen di Tengah Gejolak Dunia Peran BKSAP DPR RI di Kancah Parlemen Dunia, dan Membumikan Isu Internasional BKSAP Menyapa Kampus dan Masyarakat.
”Salah satu tanggung jawab dari Parlemen kita adalah bagaimana memperjuangkan kepentingan nasional kita dari sisi diplomasi Parlemen sesuai dengan Undang-Undang MD III juga dan kita melaporkan ini hasil-hasil diplomasi kita sepanjang lima tahun termasuk di masa COVID-19, dan dirangkum dalam empat buku,” kata Ketua BKSAP Fadli Zon di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (29/9).
Dalam buku-buku itu dituangkan bagaimana peran BKSAP melakukan diplomasi parlemen di berbagai forum internasional. Fadli Zon juga mengatakan BKSAP DPR saat ini cukup aktif hingga memiliki posisi penting di forum parlemen dunia, seperti Inter-Parliamentary Union (IPU).
"Jadi pada dasarnya kami berharap buku-buku ini bisa disebarluaskan, bahwa salah satu nomenklatur di dalam diplomasi, adalah diplomasi parlemen. Indonesia dengan sistem presidensil, parlemen ini sangat bisa dipakai sebagai bagian penting, sebagai bagian diplomasi negara. Salah satunya yakni soal sawit dan soal nikel. Jadi ini juga kami tuangkan di dalam buku ini," katanya.
Fadli Zon menambahkan BKSAP berperan aktif dalam upaya menciptakan perdamaian dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Seruan penghentian peperangan kerap diserukan dalam forum-forum internasional.
"Yang dilakukan oleh parlemen (BKSAP) selama ini, kita sejak 12 Oktober tahun 2023 lalu, kita yang pertama waktu itu bicara di forum G20 di New Delhi, tentang bagaimana bisa menghentikan perang. Jadi baru berjalan lima hari, kemudian baru berjalan dua minggu, kita sudah bicara di parlemen Eropa, sudah bicara tentang kejahatan perang, sudah bicara tentang genosida," sambungnya.
Fadil Zon menyebut diplomasi parlemen BKSAP semakin memperkuat posisi Indonesia untuk Palestina, sehingga semakin dihormati negara lain di dunia. "Jadi perjuangan kita sejalan dengan garis politik luar negeri Indonesia untuk Palestina, itu saya kira kuat dan dihormati oleh negara-negara lain termasuk negara-negara di Timur Tengah sendiri," kata Fadli Zon.
Lebih lanjut, Fadli juga menyebut diplomasi bukan hanya tugas Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Diplomasi parlemen juga dianggap memiliki peran penting dalam mendukung diplomasi negara.
"Bahwa diplomasi itu bukan sekedar tugas kementerian luar negeri saja, tetapi diplomasi parlemen juga sangat penting. Diplomasi budaya, ekonomi dan diplomasi setiap individu warga negara, juga sebenarnya sangat penting untuk mendukung diplomasi negara, dalam rangka mencapai kepentingan nasional kita," pungkasnya
Politik | 6 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Dunia | 5 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Parlemen | 4 hari yang lalu
Parlemen | 3 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu