Beli Pesawat Bekas Boeing 737 800NG dari Irlandia, Ini Penjelasan Polri
RAJAMEDIA.CO - Jakarta - Polri memberikan menjelaskan terkait alasan pembelian pesawat Boeing 737 800NG dengan nomor registrasi P-7301 dari Irlandia dalam kondisi bekas.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan, pembelian pesawat bekas dilakukan karena alasan mendesak yakni menghadapi tahun politik 2024, serta kerawanan gangguan harkamtibmas, bencana alam, hingga terorisme.
Ramadhan menyebut anggaran mendesak tersebut mencapai hampir Rp 1 triliun.
BACA JUGA:Polri Beli Pesawat Bekas Boeing 737-800 NG dari Irlandia, Harganya Hampir Rp 1 Triliun
"(Pesawat baru) harganya sangat mahal sehingga alokasi anggaran tidak cukup. Ya saya tidak tau angggaranya, yang jelas anggaran Rp 1 triliun untuk beli pesawat baru tidak cukup," kata Ramadhan di Mabes Polri, Jumat (14/7).
Menurut Ramadhan, untuk pembelian pesawat baru membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Jika membeli pesawat baru dibutuhkan waktu produksi untuk pembuatan pesawat baru minimal 2 tahun sejak pemesanan. makanya tadi mendesak, karena mendesak," tuturnya.
Diketahui, Polri membeli pesawat Boing 737-800NG dengan register P-7301 seharga Rp 995,350 miliar dari sebuah perusahaan yang bermarkas di Dublin, Irlandia.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan pesawat tersebut dibeli dalam kondisi tidak baru atau bekas.
"Ini adalah pesawat dengan kondisi tidak baru atau bekas yang dibeli dari pesawat yang berkedudukan di Dublin, Irlandia. Posisi pesawat tersebut berada di Ostrava Republik Ceko sebesar Rp995,350 miliar," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan Jumat (14/7).
Ramadhan merinci, dari jumlah tersebut biaya pembelian pesawat sendiri yakni sebesar Rp664 miliar. Selanjutnya biaya Rp330,64 miliar untuk keperluan modifikasi cabin, cargo, pemeliharaan, pelatihan pilot, pramugari, dan teknisi selama satu tahun.
"Basic pesawatnya saja Rp664 miliar," sebutnya.
"Dibeli dari pesawat yang berkedudukan di Dublin, Irlandia. Dimana posisi pesawat tersebut berada di Ostrava Republik Ceko sebesar Rp995,350 miliar," imbuhnya.
Sedangkan dana yang dikeluarkan di luar kepentingan pesawat, dijelaskan Ramadhan, yakni biaya manajemen konsultan senilai kontrak Rp1,72 miliar, sesuai surat perjanjian jasa konsultasi hingga dengan konsultan jasa penilaian publik dengan nilai kontrak Rp579 juta.
"Pagu anggaran sebesar Rp 1 triliun dengan total anggaran yang digunakan (untuk kebutuhan pembelian pesawat) sebesar Rp997,689 miliar," tuturnya.
Ramadhan menjelaskan fungsi dari pembelian pesawat keluaran tahun 2019 nantinya akan digunakan untuk mobilitas Polri.
Pesawat itu bisa digunakan untuk membawa kebutuhan personel, peralatan, maupun bantuan dari Korps Bhayangkara.
Info Haji 3 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu
Olahraga | 6 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu