Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Beber Prestasi Presiden Terdahulu, Prabowo Usung Kepemimpinan yang Mempersatukan

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 15 Agustus 2025 | 14:09 WIB
Politikus Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak - Istimewa -
Politikus Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak - Istimewa -

RAJAMEDIA.CO -  Jakarta, Sidang MPR - Presiden Prabowo Subianto memulai pidatonya pada sidang tahunan MPR RI, Jumat (15/8/2025), dengan memuji para pendahulunya. Mulai dari Presiden RI ke-1 Soekarno hingga Presiden RI ke-7 Joko Widodo.

 

Politikus Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan penyebutan prestasi para pemimpin Indonesia sebelumnya itu sebagai manifestasi dari sikap kepemimpinan yang diusung oleh Presiden RI ke-8 tersebut. Yaitu, kepemimpinan yang mempersatukan.

 

"Pidato Presiden @prabowo dibuka dengan sikap moral utama kepemimpinan yang beliau usung, yakni moral kepemimpinan yang mempersatukan. Dengan menyebutkan kemajuan-kemajuan yang dikontribusikan oleh presiden-presiden sebelumnya. Mulai dari Presiden Soekarno dan seterusnya," jelasnya seperti dikutip dari akun X-nya @Dahnilanzar.

 

"Beliau tidak memulai dengan glorifikasi pencapaian beliau, tapi apresiasi pencapaian-pencapaian yang pernah dilakukan presiden-presiden sebelumnya," sambung tokoh muda yang kini menjabat Wakil Kepala Badan Penyelenggaran (BP) Haji ini.

 

Selain menunjukkan kepemimpinan yang mempersatukan, Dahnil juga menyebut sikap Prabowo yang mengungkap prestasi para pendahulunya itu sebagai accumulative advantage. Yaitu mengumpulkan lalu menjadikan berbagai kebaikan para pemimpin sebelumnya itu sebagai fondasi pembangunan ke depan.

 

"Saya menyebut ini sikap kepemimpinan accumulative advantage. Yakni sikap menolak cancel culture. Namun mengedepankan hasil-hasil yang baik dan maju dari kepemimpinan-kepemimpinan sebelumnya, sebagai fondasi pembangunan ke depan. Yang kurang baik dinegasikan," demikian Dahnil.

 

Sebelumnya, saat mengawali pidato perdananya di Sidang Tahunan MPR sebagai Presiden RI, Prabowo Subianto lebih dahulu mengungkap kilas balik perjuangan rakyat dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Lalu disambung dengan kerja keras oleh para pemimpin sebelumnya dalam mengisi kemerdekaan.

 

"Pada 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia berperang selama lima tahun, kita berperang merebut kemerdekaan. Hingga kedaulatan dapat kita rebut dan diakui pada 1949. Sejak itu, para pendahulu saya mulai Presiden ke-1 hingga ke-7 bekerja keras membangun bangsa Indonesia menuju bangsa yang adil,” tutur Prabowo dikutip dari kontan.co.id.

 

Prabowo membeberkan, pertama, Presiden Soekarno telah memimpin perjuangan pembentukan NKRI dan berhasil mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia, di tengah berbagai intervensi dan invasi dari negara asing. Presiden Soekarno juga disebut berhasil mengintegrasikan Irian Barat ke dalam NKRI.

 

Kedua, Prabowo menyebut Presiden Soeharto telah berhasil melaksanakan pembangunan ekonomi yang merata dari Sabang sampai Merauke. "Berhasil mewujudkan swasembada pangan dan meletakkan dasar industrialisasi ekonomi dan menurunkan kemiskinan ekstrim," ungkapnya.

 

Ketiga, Prabowo menyampaikan, Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie mengenalkan ke arah teknologi tinggi, dan mampu menjaga stabilitas ekonomi dan krisis multidimensi pada 1988.

 

Keempat, Presiden Abdurrahman Wahid disebut telah berhasil menjaga stabilitas bangsa, dan berhasil memperkokoh kerukunan antar suku, agama, dan ras. Sehingga jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa maju dan keharmonisan terbentuk dengan kuat.

 

Kelima, Prabowo menyampaikan bahwa, Presiden Megawati Soekarnoputri telah mampu menyelesaikan proses pemulihan ekonomi, akibat krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan.

 

"Juga berhasil menyelesaikan ribuan kasus perusahaan yang kolaps akibat krisis moneter 1988, dan melaksanakan pemilihan umum secara langsung untuk pertama kalinya dan memperkuat lembaga negara," kata Prabowo.

 

Keenam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai telah mengatasi kerawanan ekonomi karena krisis keuangan dunia 2008. Serta berhasil menyelesaikan konflik Aceh, dan meletakkan dasar yang kuat untuk ekonomi yang adil, merata, dan terencana.

 

Ketujuh, Presiden Joko Widodo dinilai telah membangun berbagai infrastruktur penting, meningkatkan konektivitas antar sentra ekonomi, memimpin disaat kritis di saat Pandemi Covid-19, sehingga negara kita mampu pulih cepat dari pandemi.

 

“Keluar dari kesulitan ekonomi, dan juga merintis pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dan kebijakan strategi hilirisasi sumber daya alam,” tambahnya.

 

Lebih lanjut, Prabowo juga mengapresiasi seluruh pimpinan Presiden terdahulu yang telah berupaya mewujudkan Indonesia yang lebih dekat yakni negara yang merdeka adil dan Makmur. rajamedia

Komentar: