Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Ambruknya Ponpes Al Khoziny 'Tragedi Kemanusiaan', DPR: Jadi Pelajaran Nasional!

Laporan: Halim Dzul
Senin, 06 Oktober 2025 | 10:39 WIB
Anggota Komisi V DPR RI, Sudjatmiko - Humas DPR -
Anggota Komisi V DPR RI, Sudjatmiko - Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Legislator - Anggota Komisi V DPR RI, Sudjatmiko, menyoroti keras tragedia ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny. Politikus Fraksi PKB ini menyerukan agar kejadian tersebut dijadikan pelajaran nasional untuk memperbaiki tata kelola pembangunan di Indonesia, khususnya bangunan pendidikan.
 

Dalam keterangan tertulisnya kepada Parlementaria di Jakarta, Minggu (5/10/2025), Sudjatmiko menegaskan bahwa keselamatan santri harus menjadi prioritas utama dan tidak boleh ada lagi korban jiwa akibat kesalahan struktur bangunan.
 

"Bangunan pendidikan adalah ruang kehidupan. Kalau ia runtuh karena salah perhitungan, itu bukan sekadar kecelakaan teknis, tapi tragedi kemanusiaan," tegas Sudjatmiko.
 

Keselamatan Harus Jadi Prioritas, Bukan Sekadar Niat Baik
 

Sudjatmiko menilai tragedi ini menunjukkan bahwa keselamatan belum menjadi budaya dalam konstruksi nasional. Ia menyoroti masih maraknya pembangunan yang mengandalkan niat baik tanpa didukung perencanaan dan disiplin teknis yang memadai.
 

"Selama pembangunan masih dianggap cukup dengan niat baik tanpa didukung disiplin teknis, risiko tragedi seperti ini akan terus berulang," ujarnya.
 

Setiap Bangunan Gagal Adalah Alarm untuk Evaluasi Menyeluruh
 

Politisi PKB ini menekankan bahwa setiap kegagalan struktur bangunan harus dianggap sebagai peringatan keras untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem yang ada.
 

"Setiap kesalahan struktur adalah sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam sistem kita, baik dari sisi regulasi, pengawasan, maupun kesadaran masyarakat," tegas Sudjatmiko.
 

Ajakan Kolaborasi untuk Perubahan Nyata
 

Sudjatmiko mengajak semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, asosiasi profesi, dan lembaga pendidikan, untuk menjadikan tragedi ini sebagai momentum perubahan berkelanjutan.
 

"Jangan biarkan kejadian ini hanya jadi berita sesaat. Kita harus memastikan bahwa dari peristiwa ini lahir perubahan nyata," serunya.
 

Ia menegaskan bahwa kualitas bangunan pesantren mencerminkan komitmen bangsa dalam melindungi generasi muda. "Pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga tempat tumbuhnya masa depan bangsa. Karena itu, keselamatan mereka adalah tanggung jawab kita semua," pungkas Sudjatmiko.rajamedia

Komentar: