DPR Galang Sinergi Dengan Kampus Siapkan IEU-CEPA & AKSESI OEC

RAJAMEDIA.CO - Tangsel, Kunker DPR – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menegaskan kolaborasi strategis antara parlemen, pemerintah, dan perguruan tinggi menjadi kunci kesiapan Indonesia menghadapi dua agenda besar global: implementasi Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) pada 2027 dan aksesi ke Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
DPR Kawal Revisi UU Krusial Penuhi Standar OECD
Dalam kunjungan kerjanya ke UIN Syarif Hidayatullah, Jumat (3/10/2025), Mardani mengungkapkan DPR sedang mengawal penyesuaian regulasi untuk memenuhi standar OECD.
“Kami sudah bertemu dengan Sekjen OECD. Indonesia perlu merevisi dua undang-undang penting, yakni UU Badan Pusat Statistik dan UU KPK,” tegas politisi PKS ini di hadapan sivitas akademika.
OECD, menurut Mardani, mensyaratkan independensi BPS setara Bank Indonesia untuk menjamin objektivitas data. “OECD minta BPS mandiri dan tidak boleh diintervensi. Ini langkah strategis tingkatkan kredibilitas data Indonesia di mata dunia,” paparnya.
KPK Harus Diperkuat, DPR Gandeng Kampus sebagai Mitra Strategis
Tak hanya BPS, OECD juga memberikan catatan khusus mengenai penguatan independensi KPK.
“Mereka menilai KPK harus dikembalikan seperti sebelum revisi agar lebih kuat menjaga tata kelola pemerintahan. Dua hal ini akan memperbaiki wajah Indonesia di tingkat global,” jelas Mardani.
Ia menambahkan, kerja sama dengan perguruan tinggi seperti UIN Syarif Hidayatullah sangat vital untuk memperkuat basis pengetahuan dan inovasi kebijakan. “Kami di BKSAP memandang UIN sebagai mitra strategis. Ide-ide brilian dari kampus dapat menjadi masukan berharga bagi diplomasi parlemen, termasuk dalam IEU-CEPA,” ujarnya.
BKSAP: Jembatan Parlemen untuk Tingkatkan Daya Saing Pendidikan Tinggi
Mardani menjelaskan peran BKSAP sebagai “Kementerian Luar Negeri-nya parlemen” yang membuka akses luas bagi perguruan tinggi Indonesia.
“Hubungan antarparlemen di berbagai negara sering lebih cair daripada eksekutif. Melalui kerja sama ini, kami bisa menjembatani kampus Indonesia dengan universitas luar negeri maupun industri global,” terangnya.
Melalui diplomasi parlementer yang aktif, Mardani berharap terjadi peningkatan kualitas riset dan inovasi di perguruan tinggi.
“Kita ingin kampus Indonesia naik kelas, masuk jaringan riset internasional, dan berkontribusi pada penguatan ekonomi berbasis pengetahuan,” harapnya.
Sinergi antara dunia akademik dan parlemen, menurut Mardani, akan menjadi fondasi kokoh Indonesia menghadapi era perdagangan bebas, transformasi digital, dan tuntutan transparansi global.
“Dengan menyatukan kekuatan politik, ekonomi, dan ilmu pengetahuan, Indonesia siap menjadi pemain penting di panggung dunia,” tutupnya penuh keyakinan.
Peristiwa | 3 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Ekbis | 1 hari yang lalu
Hukum | 2 hari yang lalu
Olahraga | 4 hari yang lalu
Daerah | 5 hari yang lalu
Olahraga | 6 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu