Ahmad Sahroni: Penanganan Kasus Polisi Tembak Polisi Harus Lugas dan Transparan
RAJAMEDIA.CO - Hukrim, Solok - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, dalam kunjungannya ke Sumatera Barat bersama jajaran Komisi III, menegaskan pentingnya penanganan serius atas kasus penembakan polisi oleh polisi, sekaligus menyerukan langkah konkret dalam pemberantasan penambangan ilegal (illegal mining) yang diduga memiliki kaitan dengan insiden tersebut.
Ahmad Sahroni mengaku bahwa pihaknya telah menerima penjelasan dari pelaku di dalam sel tahanan.
"Tadi kami sudah bertemu langsung dengan pelaku. Ada beberapa hal yang disampaikan, tetapi tidak bisa kami ungkapkan di sini. Kami fokus agar kasus ini ditangani dengan lugas dan transparan,” ujar Sahroni dalam konferensi pers usai Kunjungan Kerja Spesifik Komisi III DPR RI ke Polda Sumatera Barat,di Mapolda Sumatera Barat, Senin, (25/11).
Politisi dari Fraksi NasDem itu, juga mengapresiasi Kapolda Sumatera Barat atas perintah tegasnya kepada seluruh Kapolres untuk mengambil langkah hukum terhadap aktivitas penambangan ilegal.
“Pak Kapolda tadi secara langsung memerintahkan seluruh Kapolres di depan saya untuk menindak tegas tambang ilegal. Ini langkah yang penting dan harus segera ditindaklanjuti di lapangan,” tambahnya.
Lebih lanjut Sahroni menekankan bahwa penanganan kasus ini selaras dengan arahan langsung dari Presiden Prabowo untuk memberantas aktivitas penambangan ilegal yang kerap menimbulkan masalah keamanan dan hukum.
"Ini bukan hanya arahan Kapolda, tetapi juga perintah dari Bapak Presiden. Kita tidak main-main, semuanya harus ditindak secara hukum,” tegasnya.
Ahmad Sahroni juga menyampaikan pesan penting mengenai hubungan internal antara pimpinan dan bawahan dalam kepolisian. Ia menekankan pentingnya menjaga solidaritas dan rasa saling menghormati.
"Saya tadi pesan agar hubungan pimpinan dan bawahan dijaga dengan baik. Jangan ada tindakan yang melukai perasaan anggota, karena itu bisa berdampak pada soliditas organisasi,” katanya.
Kasus ini, kata Ahmad Sahroni, harus menjadi momentum untuk introspeksi dan perbaikan di tubuh Polri, khususnya di Sumatera Barat. Ia berharap langkah-langkah yang diambil Kapolda dapat menghasilkan solusi nyata agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami berharap setelah kami kembali ke Jakarta, Kapolda segera mengambil tindakan tegas dan transparan atas semua masalah ini, termasuk kasus di Solok Selatan. Penanganan kasus ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak,” demikian tutup Sahroni.
Peristiwa | 4 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Ekbis | 6 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Daerah | 3 hari yang lalu