Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Adian: Negara Lambat, Pensiunan Indofarma Menunggu Mati!

Laporan: Firman
Rabu, 07 Mei 2025 | 15:28 WIB
Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Adian Napitupulu bersama Forum Komunikasi Pensiunan Indofarma. - Humas DPR RI -
Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Adian Napitupulu bersama Forum Komunikasi Pensiunan Indofarma. - Humas DPR RI -

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Jakarta – Negara diminta berhenti pura-pura tuli. Isu keterlambatan pembayaran pesangon pensiunan Indofarma kembali mencuat, kali ini dibakar langsung oleh Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Adian Napitupulu.
 

"Sudah ada yang meninggal dunia, biaya duka pun tidak diberikan. Ini tidak benar, (jika dibiarkan)," tegas Adian, usai memimpin RDPU bersama Forum Komunikasi Pensiunan Indofarma di DPR, Rabu (7/5).
 

Negara Tahu, Tapi Belum Gerak

 

Adian tak sedang main-main. Politisi PDI Perjuangan itu mengaku sudah langsung koordinasi dengan Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria. Intinya: negara tahu, tapi belum gerak. 
 

Masih menunggu business plan dari holding Indofarma untuk cairkan dana pesangon yang katanya sudah disiapkan: ratusan miliar.
 

Sayangnya, realisasi tetap nihil. "Sudah ada keputusan RUPS bahwa itu dibayar dari penjualan aset. Tapi asetnya nggak dijual-jual. Entah negonya kurang jago, atau memang nggak ketemu harga," sindir Adian.
 

Tunggakan Pensiunan Ditaksir Rp200 Miliar

 

Total kewajiban yang belum dibayar ditaksir mencapai Rp200 miliar. Sebuah angka yang terus menghantui ribuan pensiunan—yang sebagian kini hidup dengan tunggakan, sebagian lain sudah keburu meninggal dunia.
 

Adian juga mengkritik keras sikap negara yang dinilai pilih kasih. Kasus Indofarma dinilai jalan di tempat, sementara kasus Sritex bisa langsung ditangani hanya karena viral di media.
 

"Ini bukan soal uang semata. Ini potret buruk negara memperlakukan purna tugas. Harusnya dihormati, bukan dilupakan," ketusnya.
 

Di akhir, Adian minta publik turun tangan. 

 

"Bantu viralkan dong, supaya negara merespon," pungkasnya.rajamedia

Komentar: