Tragedi Pompes Rubuh! Cucun: Negara Harus Hadir Awasi Pembangunan Pesantren

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Legislator – Tragedi ambruknya bangunan pesantren di Jawa Timur menjadi peringatan keras bagi semua pihak. Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan, negara tidak boleh abai terhadap keselamatan para santri dan pengelola pesantren.
Ia menilai, pengawasan konstruksi dan mitigasi risiko bencana harus menjadi bagian dari tanggung jawab negara.
“Pemerintah harus hadir dalam mengawasi pembangunan pesantren, terutama dari sisi konstruksi bangunan, supaya kejadian serupa tidak terulang,” ujar Cucun di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Negara Jangan Lepas Tangan
Politisi Fraksi PKB itu menegaskan, selama ini pemerintah daerah dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) memang telah bergerak cepat dalam penanganan darurat. Namun, langkah reaktif saja tidak cukup. Negara, kata Cucun, harus memiliki mekanisme pengawasan sejak tahap awal pembangunan.
“Selama ini pemerintah ada nggak hadir ikut mensupervisi tata cara membangun? Kita punya Kementerian PUPR yang urus konstruksi. Jadi harusnya bisa turun membantu pesantren sejak awal,” tegasnya.
Menurut Cucun, pesantren adalah mitra strategis negara dalam mencerdaskan bangsa dan memperkuat moral generasi muda. Karena itu, dukungan terhadap pesantren tidak cukup hanya dalam bentuk bantuan operasional, tetapi juga harus mencakup penguatan teknis pembangunan infrastruktur.
Supervisi Konstruksi oleh Ahli Teknik
Lebih jauh, Cucun mendorong agar ahli teknik sipil dan konstruksi dilibatkan untuk melakukan supervisi langsung terhadap ribuan pesantren di Indonesia.
“Pesantren jumlahnya hampir 30 ribu lebih. Bangunannya banyak yang di atas dua lantai. Apakah semuanya sudah sesuai standar? Kalau belum, perlu ada placement dan sentuhan teknis dari para ahli,” ujarnya.
Ia menilai, biaya konsultasi teknik kerap menjadi beban berat bagi pesantren swasta. Karena itu, negara perlu turun tangan untuk memberikan pendampingan gratis atau subsidi konsultan.
“Tanpa diminta pun, seharusnya negara sudah hadir. Mereka ini kan membantu negara lewat pendidikan, jadi negara tinggal bantu mereka dengan guidance pembangunan yang aman dan sesuai aturan,” jelasnya.
Mitigasi dan Dukungan Psikologis
\Selain aspek konstruksi, Cucun juga menyoroti pentingnya dukungan psikologis bagi santri dan pengajar yang menjadi korban musibah.
“Penguatan trauma juga penting bagi santri-santri yang kemarin mengalami musibah itu,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa setiap tragedi harus menjadi pelajaran kolektif. Negara harus bergerak cepat bukan hanya untuk tanggap darurat, tapi juga membangun sistem yang melindungi kehidupan para santri di masa depan.
Politik | 5 hari yang lalu
Pendidikan | 6 hari yang lalu
Peristiwa | 2 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Hukum | 2 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu