Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Titiek Soeharto Ajak Seluruh Elemen Bangsa Ikut Berantas Mafia Impor Pangan

Laporan: Firman
Rabu, 06 November 2024 | 15:53 WIB
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi. [Foto: Dok DPR/RMN]
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi. [Foto: Dok DPR/RMN]

RAJAMEDIA.CO - Info Parlemen - Seluruh elemen bangsa harus ikut serta dalam memberantas mafia impor sektor pangan dan tidak takut untuk melaporkan hal itu. 

 

Hal itu disampaikan  Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi Soeharto (Titiek) dalam Raker Komisi IV DPR RI dengan kementerian Pertanian (Kementan) di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (5/11).

 

"Itu tugas kita bersama ya pemerintah. Kita juga yang mengawasi kalau kita dengar-dengar apa. Ada juga wartawan juga kalau dengar sesuatu yang bau-bau amis gitu tolong dilaporkan juga gitu. Supaya ini mafia impor ini harus kita berantas," ujar Titiek.

 

Dikatakan Tietiek, pemberantasan mafia impor sektor pertanian sangat penting untuk menyejahterakan rakyat Indonesia ke depan.

 

"Karena kita ini ingin tujuannya adalah menyejahterakan rakyat Indonesia, menyejahterakan petani. Kalau masih ada mafia-mafia pada saat panen terus masih impor tentu petaninya akan dirugikan. Nah ini tugas kita bersama untuk memberantas mafia," tandas Tietiek.

 

Sementara, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman  menyatakan bahwa tindakan tegas tersebut dilakukan, sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto yang menyampaikan tiga pesan khusus kepada dirinya. Yakni pencegahan tindak pidana korupsi, efisiensi anggaran, serta swasembada pangan dalam kurun waktu 3-4 tahun.

 

Amran mengatakan bahwa selama dia menjabat sebagai Menteri Pertanian sejak Oktober 2023, dirinya telah mencopot setidaknya empat pegawai Kementerian Pertanian (Kementan) dengan dua di antaranya menjabat direktur.

 

Amran menyebut tiga anak buahnya pada jabatan eselon II dan III, terbukti menerima uang pemulus atau fee proyek pengadaan dari beberapa perusahaan senilai kurang lebih Rp 10 miliar.

 

Andi Amran Sulaiman pun berjanji akan mundur dari jabatannya jika gagal memberantas mafia impor pangan di kementerian yang dipimpinnya.rajamedia

Komentar: