Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Timwas Soroti Sistem Rekrutmen: Reformasi Petugas Haji Jangan Setengah Hati!

Laporan: Nazila Nur
Jumat, 13 Juni 2025 | 04:27 WIB
Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Rokhmat Ardiyan  Humas DPR -
Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Rokhmat Ardiyan Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Madinah, Haji – Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Rokhmat Ardiyan, melayangkan kritik pedas soal kinerja dan sistem perekrutan petugas haji Indonesia. Menurutnya, tanpa reformasi menyeluruh dalam seleksi dan pelatihan petugas, wibawa pelayanan haji RI bakal terus kedodoran.
 

“Petugas haji itu harus diseleksi ketat. Sehat, punya komitmen, dan berpengalaman. Tapi yang terjadi sekarang, masih campur-campur. Nggak jelas mana yang senior, mana yang masih belajar,” tegas Rokhmat saat ditemui Parlementaria di Madinah, Rabu (11/6/2025).
 

Satu Dokter Layani 400 Jemaah!
 

Sorotan tajam Rokhmat mengarah ke minimnya rasio tenaga medis. Di lapangan, satu dokter dan satu perawat harus melayani lebih dari 400 jemaah. Bukan cuma kewalahan, para dokter itu juga ikut tumbang karena kelelahan.
 

“Kalau dokternya sendiri sakit, siapa yang nolong jemaah? Ini bukan sistem, ini kekacauan,” sindir politisi Partai Gerindra itu.
 

Kerja Nggak Merata, Ada yang Lelah, Ada yang Santuy
 

Bukan cuma tenaga medis, petugas nonmedis pun banyak yang megap-megap. Penyebabnya? Distribusi tugas yang amburadul. Ada yang kerja rodi, ada juga yang bisa leha-leha.
 

“Harus ada standardisasi kerja. Jangan sampai ada petugas yang setengah mati, sementara yang lain bisa santai-santai,” cetusnya.
 

Nusuk Telat, Jemaah Panik, Petugas Bingung
 

Rokhmat juga menyorot kekacauan sistem digital seperti keterlambatan kartu Nusuk dan katering yang molor. Tanpa standar penanganan yang jelas, para petugas di lapangan kebingungan saat menghadapi jemaah yang stres dan panik.
 

“Jangan anggap remeh keterlambatan konsumsi atau kartu. Jemaah itu datang dari berbagai latar belakang. Kalau petugasnya nggak siap, bisa jadi bencana,” katanya.
 

Saatnya Evaluasi Total!
 

Politisi asal Jawa Tengah itu menutup pernyataannya dengan seruan keras: Indonesia butuh evaluasi besar-besaran terhadap sistem perhajian nasional. Bukan cuma soal fisik, tapi juga soal manajemen dan digitalisasi.
 

“Jangan cuma berharap petugas ibadahnya kuat. Tapi sistemnya harus kuat juga. Kalau sistemnya lemah, ibadah pun bisa berantakan,” tandasnya.rajamedia

Komentar: