Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Tak Perlu Gentar Hadapi Ancaman IOC, Bela Palestina Jauh Lebih Bermartabat

Laporan: Zulhidayat Siregar
Kamis, 23 Oktober 2025 | 19:49 WIB
Anggota Komisi X DPR RI Andi Muawiyah Ramly - Humas Fraksi PKB -
Anggota Komisi X DPR RI Andi Muawiyah Ramly - Humas Fraksi PKB -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Palestina - Pemerintah tidak perlu gentar menghadapi ancaman Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang menyebut Indonesia bisa kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah berbagai ajang olahraga internasional akibat penolakan terhadap kehadiran atlet Israel dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta.


Sikap Pemerintah menolak kedatangan atlet Israel sudah tepat sebagai cerminan sikap politik luar negeri yang konsisten membela kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.


"Indonesia sudah berada di jalan yang tepat. Tidak boleh ciut hanya karena gertakan. Kita bangsa yang bermartabat,” tegas anggota Komisi X DPR RI Andi Muawiyah Ramly di Jakarta Kamis (23/10/2025).


Ia menegaskan, dukungan terhadap Palestina bukan semata persoalan politik, tetapi juga soal kemanusiaan dan moralitas. Karena itu, penolakan kehadiran kontingen Israel, sekalipun dalam ajang olahraga, merupakan wujud nyata solidaritas Indonesia terhadap bangsa Palestina yang hingga kini masih terjajah.


"Membela Palestina jauh lebih berharga ketimbang menerima Israel, meski hanya dalam urusan olahraga. Itulah wujud kecintaan kita kepada saudara-saudara di Palestina,” ujar legislator yang akrab disapa Amure ini.


Pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai, ancaman IOC tidak seharusnya membuat pemerintah goyah. Sebab, martabat dan prinsip jauh lebih penting daripada sekadar gengsi menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional.


"Paling tidak, dengan menolak Israel berarti Indonesia tetap bermarwah. Dunia akan melihat bahwa bangsa ini punya prinsip yang tak bisa ditukar dengan apa pun,” pungkasnya.


Sebelumnya, IOC melalui pernyataannya mengingatkan bahwa sikap diskriminatif terhadap atlet dari negara tertentu, termasuk Israel, dapat berimplikasi pada status keanggotaan maupun hak penyelenggaraan event olahraga internasional bagi negara tuan rumah.


Terkait sikap IOC tersebut, Menpora Erick Thohir sendiri telah merespons. Ia menegaskan bahwa pemerintahan Indonesia memiliki alasan dan dasar yang kuat dalam mengambil langkah menghindari kedatangan delegasi Israel pada Gymnastics World Championships di Jakarta.


"Kami di Kemenpora, sebagai wakil Pemerintah Indonesia, berpegang pada prinsip untuk menjaga keamanan, ketertiban umum dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan event internasional," kata Menpora Erick.rajamedia

Komentar: