Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Sekjen DPR RI: Protokol Adalah Garda Terdepan Parlemen!

Laporan: Halim Dzul
Selasa, 24 Juni 2025 | 11:37 WIB
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar berfoto bersama para pejabat dan peserta usai memberikan pengarahan dalam kegiatan pembekalan CPNS Protokol Setjen DPR RI di Gedung Nusantara, Senayan, Senin (23/6/2025). - Foto: Humas DPR -
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar berfoto bersama para pejabat dan peserta usai memberikan pengarahan dalam kegiatan pembekalan CPNS Protokol Setjen DPR RI di Gedung Nusantara, Senayan, Senin (23/6/2025). - Foto: Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Parlemen – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI, Indra Iskandar, menyuarakan penegasan penting soal posisi strategis para protokol di lingkungan DPR RI. Hal ini ia sampaikan usai memberi pengarahan dalam pembekalan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Protokol di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (23/6/2025).
 

Bukan Sekadar Mengantar Tamu: Protokol Harus Paham Tata Negara
 

Dalam arahannya, Indra menggarisbawahi bahwa tugas protokol bukanlah sebatas mempersilakan pejabat naik podium atau membagikan kursi undangan. Jauh dari itu, protokol adalah arsitek jalannya sebuah acara parlemen—dari desain alur hingga presisi detik demi detik.
 

“Protokol itu garda terdepan organisasi. Mereka harus punya elan, sikap mental, dan disiplin tinggi,” tegasnya.

 

Wajib Paham UU MD3 hingga Tatib DPR
 

Indra menekankan, protokol di DPR RI tidak cukup hanya dengan kemampuan komunikasi. Mereka wajib menguasai regulasi kelembagaan, termasuk UU MD3, Tatib DPR, dan UU Keprotokolan.
 

“Mereka harus tahu posisi DPR di antara lembaga negara lain. Ini bukan hanya soal teknis acara, tapi juga pemahaman konstitusional,” katanya.
 

103 CPNS Disiapkan, Evaluasi Tiap Bulan: Siapa Layak Jadi Garda Depan?
 

Sebanyak 103 CPNS dari berbagai latar belakang—sastra Inggris, komunikasi, hingga kepariwisataan—tengah menjalani pembekalan intensif. Evaluasi pun dilakukan ketat dan berkala.
 

“Setelah orientasi selesai, akan kami tentukan siapa saja yang layak ditempatkan sebagai protokol di level pimpinan, komisi, hingga kedewanan lainnya,” ungkapnya.
 

Indra menyebut, pemahaman terhadap aturan akan menjadi tolok ukur utama dalam proses seleksi lanjutan.
 

“Kami akan evaluasi setiap bulan. Siapa yang konsisten, siapa yang paham tugas, siapa yang pantas maju ke depan,” tegasnya.
 

Protokol Parlemen: Di Balik Layar Demokrasi, Ada Pilar Profesionalisme
 

Lebih dari sekadar teknisi acara, Indra berharap para CPNS memahami bahwa peran mereka adalah bagian dari wajah demokrasi Indonesia di hadapan publik dan dunia.
 

“Mereka bukan hanya mengatur, tapi merepresentasikan profesionalisme parlemen di setiap langkah,” tutupnya.rajamedia

Komentar: